CELOTEH SI DLOEN – Laman 6 – Jejak Kisah dan Perjalanan Mantan Santri

Bab 2, Cerita Dloen

Harap- harap Cemas

Semarang, 23 Januari 2014
Ekspedisi NKRI 2014 koridor Maluku dan Maluku Utara yang tak lama lagi akan dilaksanakan membuatku seakan stres menyiapkan segala persyaratannya. Maklum belum lama ini ku dapatkan informasi tentang kegiatannya. Seakan berburu dengan waktu. Tuntutan untuk berbagai keperluan administrasi harus dilengkapi seperti menyiapkan Foto, Materai, FC Hasil Study Mahasiswa, Surat Rekemendasi Fakultas, Kartu Tanda Mahasiswa, Surat Izin Orang Tua, Surat dari Kepolisian, Surat yang menyatakan Sehat dan semua itu harus didapatkan ditempat yang berbeda dan beberapa juga dibutuhkan legalisir. Bisa dibayangkan betapa pusing kepalaku, mendadak semuanya jadi sempit dan gerah. Sehingga untuk saat-saat ini bisa dipastikan emosiku tak stabil.
Aku masih tak bergeming menunggu antrian tukang cetak foto di Gg. Ringin Sari Utara. Maklum hanya di Studio Riani ini tempat percetakan yang murah. Jadi untuk lima antrianpun aku masih rela untuk menunggu, asal bisa jadi hari ini juga.
“Tasyaaa..” seseorang menepuk pundakku dari belakang
“Ih, Apaan sih?” teriakku lantang
“Maaf sudah mengagetkan kamu” ucapnya lirih kepadaku
“Ha, iya. Maaf, aku hanya terkejut Mas” ucapku tulus. Aku memang terkejut ketika seseorang menepuk pundakku, “Lancang sekali!” ucapku dalam hati. Tapi lebih mengejutkan lagi ketika aku mengetahui pemilik suara itu, dan aku menyesal atas sikap tak sopanku barusan, meneriakinya.
“Kamu ikut Ekspedisi juga ya?”
“Em, iya Bang. Kenapa?”
“Sudah daftar onlinekah?”
“Oh iya sudah bang, baru saja tadi pagi”
“Persyaratannya sudah dilengkapi?”
“Belum bang, baru saja hendak mengurusnya. Abang sudah dikirim kah?” tanyaku balik.
“Ngomong-ngomong kamu masih kenal aku?” Tanyanya sembari meledek
“Masih bang, masa sama seniornya sendiri lupa. Mas Ipud, Saifuddin orang yang jago main teater dan demisioner HMJ KOMUNIKASI 2012, haaaahhaaaaa” ledekku kemudian
“Barangkali aja kan lupa. Masalah demisioner HMJ Komunikasi kan kamu juga Tas, 2013 pernah jadi ketuanya gitu loh” ledeknya balik kali ini kearahku.
“Oh iya. Niatnya besok pagi nat, kalau mau biar aku kirimkan sekalian punyamu. Gimana?” tawarnya
“Mau banget bang, tapi aku nggak janji besok semua persyaratan administrasiku bisa beres”
“Owgh gitu, ya sudah kamu kabari aku lagi ya besok. Jangan lupa cepat dikelarin loh soalnya tanggal 26 Januari 2014 semua berkas harus sudah dikirim kepusat nat. tau kan?”
“Iya bang, itu artinya hanya ada sisa waktu dua hari untukku bias melengkapinya”
“Iya betul, okey kalau begitu aku tinggal kekampus dulu yah. Ada usrusan nih” katanya kemudian
“Siap bang. makasih sudah diingatkan” ungkapku tulus selanjutnya kulihat sosoknya pergi dengan motor merah Smash nya
Tak bisa dilukiskan perasaanku saat ini, berat sudah beban yang ku tangguh dan malu rasanya bila ternyata esok aku tak terjaring dan gugur. Entahlah, aku tak bisa membayangkan sudah berapa puluh orangkah yang tau tentang keikutsertaanku dalam Ekspedisi ini. Apa jadinya bila aku tak masuk?
“Mba, fotonya mau dicetak berapa lembar dan ukuran berapa?” Tanya Mba Lilies pegawai dipercetakan, dia mengagetkanku.
“Oh iya mba, tolong cetakan untuk ukuran 4 R dan 3×4 nya juga, masing-masing 3 lembar ya mba. “Terima kasih” ucapku kemudian
Mba Lilies, dia menganggukan kepalanya seraya pergi meninggalkanku sendiri. Melanjutkan semua pertanyaan konyol yang muncul dibenakku, otakku rupanya menyimpan kepenatan yang dalam. Aku semakin tak bisa meyakinkan hatiku akan Ekspedisi dihadapanku. Sejak 3 hari terakhir ini yang aku tau aku tak cukup bisa berhasil mengurus administrasinya dengan benar. Semuanya masih menunggu dan tak pasti. Bahkan untuk surat rekomendasipun belum bisa ku terima karena Dekan Fakultasku masih ada diluar kota sehingga belum ditanda tangani dan masih di Staf kantor.
“Ini Mba hasilnya, totalnya tiga puluh ribu rupiah Mba” katanya tiba-tiba saja berada dihadapanku lagi seraya menyodorkan hasil cetakan fotonya.
“Iya terima kasih mba” ucapku seraya memberikan uang dan menggambil hasil cetakan fotonya.
Ucapan terima kasih rupanya ku sampaikan dua kali pada Mba Lilies. Yang pertama saat aku memintanya mencetakan fotoku dan yang kedua saat dia memberikan hasil cetakannya padaku. Rasanya sekarang aku sedikit lega. Hasil foto yang ku dapat sangat bagus dan memuaskan. Cukup mengobati kepenatan yang sedang menderaku. Ku amati gambarnya yang bening beberapa kali sambil berlalu meninggalkan studio percetakan. Ku pikir-pikir ternyata aku memang sedikit cantik, bangga rasanya diciptakan sedemikian rupa. Dalam segala kelebihan yang ku punya sekarang. Aku cukup sedikit bangga. Aku tak bisa menghitung betapa besar keagungan dan kekuasaan tuhan yang menciptakan makhluknya begitu sempurna, pujiku dalam hati sendiri. Semua yang ku punya komplit dari atas kepala sampai ujung kaki, ada dan indah dengan keunikan bentuk yang kupunya. Ku usap foto ditanganku beberapa kali seraya tak henti mulutku memuji kebesaran Dzat yang sudah menciptakannya, Allahu Akbar.
Terlihat dikejauhan. Tampak pedagang batagor sedang mangkir didepan kosku. Tanpa pikir panjang ku hampiri sambil lari-lari kecil, takut tertinggal lagi dan keburu bang batagor pergi nanti. Semakin dekat rupanya kakiku semakin mengayun kencang. Dan sudah dipastikan ketika sampai tujuan nafasku terseol-seol sesak, keringat mengucur deras bak rintik hujan. Peluhnya membasahi seluruh tubuhku hingga baju biruku terasa lengket dibadan.
“Huffttt.” Ku coba atur nafasku beberapa saat
“Batagor Neng?” Tanya Si Abang batagor
“I..i..iya bang satu yah bang, lima ribu aja?”
“Pedas?”
“Sedang saja bang”
“Nih Neng” Si Abang menyodorkan batagor yang ku minta dan menyambut uang pemberianku. “terima kasih bang” ucapku mengakhiri jual beliku dengan abang batagor, dan meninggalkannya dengan beberapa teman kosku yang juga sedang antri membeli batagorya.
Kamarku tak terkunci, tapi tak kudapati tyas didalamnya. Ku panggil beberapa kali namanya, tapi tak juga ada ubrisan.
“Mba tasya nyari mba Tyas?” Tanya Manda, adik angkatanku dijurusan.
“Oh iya Dek, kamu lihat dia nggak?”
“Dia kewarung Mba, kayaknya sih beli makan”
“What? Makan lagi? “ tanyaku sedikit terkejut, dan manda hanya menggelengan kepalanya. Ku pikir dia tak mengerti.
Sebenarnya bukan sesuatu yang aneh ketika hari ini kudapati Tyas makan berkali-kali. Hanya saja aku tak habis fikir bagaimana bisa sahabatku yang satu ini bisa makan 6 kali dalam hari, dan itu tak membuat efek pada tubuhnya. Badannya tetap ramping, kecil dan indah. Aku sangat iri rasanya.
“Tiiiiittitttt.tiiiiittttt” Ku cari Handphonku, karena aku hapal betul itu tanda dering handphone milikku.
“Assalamu ‘Alaikum Mi” sapaku pada sosok yang menelponku, ketika berhasil menemukannya didalam tas yang kubawa.
“Waalaikum Salam Yu, kapan kamu pulang?” Tanya Ibuku diseberang sana.
“Pulang?, nanti mi kalau kegiatan disini sudah beres semua”
“Emang kegiatan apa lagi sih?, Pulanglah sebentar!”
“Oh iya Mi, Insya Allah secepatnya kok”
“Lusa 100 hari peringatan kakekmu, kamu pulang besok ya Yu?”
“Iya Mi. Insya Allah, yayu nggak bisa pastikan hari ini!”
“Ya sudah, kalau jadi pulang nanti kabari lagi aja ya. Tapi tolong Yu kalau bisa kamu usahakan buat beberapa hari saja pulang kerumah yah?” ucap Ibuku mengakhiri pembicaraan.
“Iya Mi. Assalamu ‘Alaikum”
“Waalaikum Salam, jangan lupa makan dan sholatnya ya Yu?” ungkapnya kemudian terdengar panggilan sudah diputus.
Aku terdiam beberapa saat, merenungi permintaan Ibuku. Berfikir bagaimana caranya semua persyaratan Ekspedisi bisa aku kelarkan hari ini juga agar besok bisa pulang kerumah, kekota kelahiranku Indramayu tercinta. Kota gersang namun penuh dengan banyak cerita dan warna kebahagiaan. Dimana tempatku pertama kali ku belajar melihat dunia, menangis, dan tertawa.
Aku tau persis alasan Ibuku memintaku untuk seggera pulang. Bukan hanya menginginkan anaknya bisa hadir dalam 100 hari peringatan Ayahnya, yang juga kakekku. Namun karena beliau berharap aku bisa membantunya dalam menyiapkan semua keperluan untuk acara Tahlilannya. Seperti makanan untuk para bapak dan remaja yang datang kerumah kami untuk mendoakan Alm. Kakek. Ya aku tau, bagaimana repotnya untuk mengurus kelengkapan itu terlebih sekarang Ibu sendiri dirumah tanpa aku anak perempuannya sekaligus anak sulung yang dituakan. Kalaupun masih ada ayahku, aku tau pasti tak akan bisa membantu banyak seperti biasanya. Karena ku tahu bagaimana Ayahku, dia yang menghabiskan hari-harinya untuk pergi ke masjid, mengikuti pengajian dan mengisi beberapa ceramah didaerahku. Bukan dia tak pernah memeperdulikan keluarga kita. Tapi tuntutan akhirat selalu datang padanya dan memaksanya untuk memilih mengutamakan itu dibanding urusan keluarganya.
Ayahku selalu bilang kalau waktu yang diberikan tuhan tak akan tau jumlah harinya, esok atau lusa bisa saja giliran kita yang dipanggilnya. jadi harus terus berbuat baik pada sesama dan mengutamakan orang lain, terlebih urusannya keagaamaan. Kalau keluarga sudah sejak ia lahir hingga usia yang ke 60 Thnnya. Jadi pikirnya sudah dipastikan sudah banyak hal yang di perbuat. Itulah kata-kata Ayahku yang hingga kini masih melekat erat dibenakku. Dan tak heran rasanya bila barusan ditelpon ibu menyampaikan Ayahku sedang tidak dirumah sudah empat hari lamanya dan akan kembali dua hari kedepan karena ada panggilan pengajian didaerah Cirebon dan Kuningan. selanjutnya sekarang dirumah hanya ada ibu dan kedua adikku yang masih belia. mereka semua masih berumur 3 Thn dan kakaknya yang lebih tua berusia 8 Thn.
Ibu cukup bertahan, menjadi sosok yang tegar tak pernah mengeluh dimata kami anak-anaknya. Bersabar saat menunggu Ayah kembali pulang kerumah, bersabar untuk melayani semua kebutuhan anak-anaknya, dan bersabar untuk memebereskan semua pekerjaan rumah. Ibupun rupanya cukup mandiri dibanding beberapa ibu-ibu lain disekitar rumahku yang mengandalkan tenaga pembantu dan teknologi. Ibuku memang hebat ia melakukannya dengan ikhlas dan hasil yang baik. Dan aku bangga dengan ibuku. Yang selalu memasak dengan hasil yang lezat, yang mencuci dengan hasil yang wangi dan bersih. Sebaliknya yang kulihat dari sosok Ayah. Dia orang yang tangguh yang tak pernah lelah dan selalu mementingkan orang lain diatas kepentingan keluarganya. Mengikuti semua yang diminta orang sekeliingnya. Cintanya terhadap agama sering kali membuat cemburu kita, sebagai anak-anaknya.
“Mau kemana? Kok pakai acara masukin baju kedalam tas segala?” Tanya Tyas tiba-tiba sosoknya sudah ada dibelakangku.
“Pulang Yas!”
“Kapan? Kok mendadak banget?”
“Iya, diminta nyokap nih”
“Kenapa?, ada yang sakit lagi dirumah?”
“Nggak kok!”
“Lalu kenapa? Kapan pulang?”
“Ada urusan keluarga, Insyaallah besok”
Tyas mengangguk, mengerti. Dan menyibukan dirinya dengan laptop dan beberapa tumpukan buku didepannya. Aku tau dia sedang mencoba mengerjakan skripsinya lagi, dan mungkin hampir selesai.
“Yas, mau bantuin aku nggak?” tanyaku hati-hati
“Apa?”
“Tolong banget ya?”
“Iya, diusahakan. Insyaallah kalau aku bisa. Aku siap bantu!, emang apa?”
“Ambilkan HSS dan surat rekomendasiku dong distaff”
“Kok bisa disana?” tanyanya memincingkan heran.
“Iya, nunggu dilegalisir, Pak Dekan kemarin keluar kota jadi HSSku belum bisa dapat tanda tangannya”
“Terus?”
“Katanya hari ini sudah bisa diambil kok, staf menjanjikan gitu”
“Terus HSS dan Surat rekomendasinya setelah diambil mau diapakan?”
“Heeeeee, mau minta tolong kirimkan berkasnya lewat pos”
“Jadi kamu serius ikut?” aku mengagguk.
“Belum kirim berkas juga sampai sekarang?” tanyanya lagi. Dan aku menggangguk untuk kedua kalinya.
“Ampun deh! Kamu yang ikut kenapa aku yang direpotin sih!”
“Yas, please bantu aku. Aku harus pulang besok pagi. Sedang aku harus minta tolong siapa lagi buat ngurus berkasku. Tolong aku yas.ya?” aku memohon.
“Iya, tapi persyaratan yang lainnya mana masa HSS sama surat rekumendasi doing sih, beneran itu aja?”
“Tuh diatas meja belajar sisanya, sudah aku siapkan kelengkapannya kok. Alamat yang dituju juga sudah aku tulis, tinggal nanti digabungkan saja sama yang dari Staf kantor. Please bantu aku yas?” aku sedikit merengek, memelas kearahnya.
“Okey, tapi aku nggak punya uang lebiih buat kirim berkasnya!”
“Iya, tenang aja. Sudah aku siapkan juga kok tuh disamping berkas”
“Siap deh!”
“Berarti deal ya, kamu bantu aku?”
“Iya terpaksa!”
“Kok gitu, beneran loh harus dikir besok juga!”
“Iya bawel, aku mau bantu kok. Tenang aja”
“Sipp, makasih yas. Maaf sudah sering merepotkanmu!” uacapku tulus, seraya ku peluk tyas erat.
Hanya dua stel pakaian yang kubawa untuk bisa dipakai dirumah. Baju yang kubawa sebagai jaga-jaga saja barangkali ada teman yang mengajakku keluar untuk jalan. Bukan karena tak ada ganti baju yang lain dirumah, hanya saja kebanyakan koleksi baju yang kupunya disana hanya berupa gamis dan dress. Jadi berbanding terbalik dengan gaya berpakaian yang biasa aku kenakan disini, di Semarang bersama teman-temanku.
Ayahku selalu bilang, pakaian yang bagus adalah jenis pakaian yang panjang dan longgar. Aku akan terlihat lebih cantik dan anggun ketika mengenakan kedua model pakaian itu. Gamis dan dress. Dan ketika dirumah tak ada kata tidak. Semua yang ayahku katakana adalah perintah, sekalipun bentuknya pujian. Dan aku tau betul itu bukan gayaku. Aku seperti menjadi orang lain padahal dirumahku sendiri.
“Nataaaaaa..” Panggil Tyas menyadarkanku dari lamunan panjangku tentang Ayah.
“Packing baju atau melamun sih?, mau kelar jam berapa kalau gitu caranya?” ucapnya lagi. Tyas meledekku
“Iya, iya. Nih juga kelar kok!”
“Iya. Gitu dong. Lagian besok kan kamu perjalanan. Mending tidur cepat sana!” “Siap Bos!” ucapku bersemangat langsung meloncat cepat kearah tempat tidur.

@

Semarang. 24 Januari 2014
“Assalamu ‘Alaikum Mba, Mba Tasyanya ada?” samar-samar ku dengar seseorang memanggil namaku.
“Ada, tuh masih tidur” Tyas menjawab
“Oh, kirain udah siap-siap. Semalam mba tasya minta diantar pulang jam 9 pagi mba”
“Biasa nda, kakakmu kan mana pernah dia tepat waktu”
“Em..enak ya pagi-pagi gini nggosipin orang yang lagi tidur, nggak takut dosa apa yah? Lagian juga bukannya ngebangunin kek!” cibirku masih dalam posisi tidurku.
“Eh iya, maaf Mba” kali ini Manda yang mennjawab, terlihat dari wajahnya ekspresi bersalah.
“Iya dek, kalau Mba Tyas ngomong nggak usah diladenin. Biasa dia mah iri terus sama aku!” ucapku mencoba memojokkan Tyas dan berlalu pergi meninggalkan mereka, keduanya bertatapan saling pandang.
Aku sengaja beranjak dari tempat tidur secepat mungkin, dan berlalu begitu saja kekamar mandi. Tentu beralasan. Aku hanya ingin menghindari Tyas dengan segala umpatan dan teriakannya, Memalukan rasanya bila dikata-katain didepan Junior sendiri, apa kata dunia!
Mandiku pun kali ini tak sama dengan mandi seperti biasanya, sengaja dilama-lamain didalam kamar mandi. Mandi sebersih dan seharum mungkin. Menarik simpatik dan agar tahan lama juga dalam perjalanan.
“Nat, cepetan dikit kenapa sih? Tuh kasihan manda dah nunggu kamu lama” teriak tyas tiba-tiba tangannya sembari menggedor pintu kamar mandiku.
“Rese juga kamu Yas, mandi cepat dikatain. Mandi lama juga dimarahin. Maunya apa sih nih anak?”
“Kamu tuh nggak tau waktu, udah tau ada yang nunggu. Malah lanjut tidur dikamar mandi” jawabnya ketus
“Kurang ajar juga nih anak, lama-lama aku siram juga pakai air. Sampai hati ngatain aku tidur didalam kamar mandi!” teriakku geram.
Dan kudengar tawanya yang keras, melenggar. kemudian perlahan samar-samar tak terdengar lagi.
Dalam hening ku coba berfikir tentang perkataan tyas barusan. Tentang waktu. Ya selama ini aku memang cukup tak mengenal waktu untuk semua pekerjaanku. Aktivitasku semuanya hambar. Tak banyak yang bisa ku lakukan belakangan, dibeberapa hariku. Semua orang juga perlahan meninggalkan aku, Mungkin karena aku berusaha menghibur dan menyibukan diriku sendiri dengan kebodohanku mengurung diri didalam kamar.
Aku bergegas memakai pakaianku dan keluar dari kamar mandi, ya. Aku harus minta maaf karena membuat Manda menunggu. Orang yang sudah mau meluangkan waktunya untuk membantuku, mengantarku ke agen bis untuk perjalanan pulangku. Harusnya aku tak mengecewakannnya dan membuatnya menunggu untuk beberapa waktu yang cukup lama. Dan tentu aku juga harus berterima kasih pada tyas, sosoknya yang tak pernah berhenti mengajariku arti hidup dan orang lain.
“Dek maaf, kamu jadi harus nunggu lama. Mba telat bangun lagi soalnya”
“Sudah biasa!” tyas yang menjawab, sedang Manda hanya mengangguk tersenyum.

@

Indramayu, 29 Januari 2014
Sudah Empat hari rupanya aku menunggu, menanti kapan daftar hasil peserta yang lolos tahap administrasi Ekspedisi NKRI 2014 bisa diumumkan, beberapa kali juga mencoba mengunjungi Website dan FB Panitia Ekspedisi barangkali sudah ada informasi yang dipostingkan, tapi sama. Yang ada hanya berita lama, bahkan aku pun tak ragu mengirimkannya pesan. Bertanya kapan akan dishare. Tapi masih belum ada tanggapan. Aku tak percaya militer sebagai panitia bisa juga ngaret dalam deadline postingan berita, ampun. Aku tak habis fikir bagaimana bisa Aku menunggu dengan perasaan takut, dan harap-harap cemas terus-menerus seperti ini. Rasanya semakin lama aku semakin tak yakin dengan hasilnya nanti. Aku mengira-ngira apa mungkin aku bisa masuk dan lolos dalam tahap administrasinya tanpa melampirkan beberapa lembar sertifikat keahlian ataupun pengalaman, maklum aku mengituti Ekspedisi ini dengan jalur Free Line, Mandiri. Tanpa melibatkan pihak fakultas lebih jauh untuk membantu.
“God, Please aku ingin ikut. Libatkan aku dalam Ekspedisi ini, cantumkan namaku dalam daftar peserta yang lolos. Aku ingin jadi orang yang beruntung, tolong aku ya Allah.aku mohon” doaku tiap kali mengawali diri untuk membuka jaringan internet.

Rencana Penggarapan Buku, Dloen Edisi 2014

Lama nih nggak posting, kerasa banget susah buat nyusun kata-kata diawal paragraf. jelasnya, kali nih dloen akan bagi cerita lagi untuk ke sekian kalinya. yap, tentang dloen yang belum lama nih singgah di Maluku Utara, Indonesia bagian Timur. tepatnya Kepulauan Tidore yang punya julukan Zamrud Katulistiwa.
Awal kisah……………….

EPISOD SATU

Tyas Anggelia Putra, Dia Sahabatku.

Ekspedisi NKRI 2014 adalah minatku. Aku punya mimpi pergi keluar Jawa, naik pesawat dan Speed Boat. Satu barisan dengan Tentara, berfoto dengan baju loreng mereka yang gagah dengan Baret dan Senjata yang dikenakannya. Pasti mengagumkan!.
Aku Tasya, Natasya.

@

Semarang, 21 Januari 2014
Makan, nyanyi-nyanyi dikamar mandi, nonton film india, nge-Game, jalan-jalan, mutar-muter kota Semarang ngabisin bensin tanpa tujuan, nongkrong dikantin kampus, gulang- guling dikamar nggak jelas, dan malas-malasan depan laptop. Yah aku. Itulah aktivitasku. Aku mahasiswi semester 7 sedang dalam tahap Skripsi. Yang mulai jenuh, bosan dan malas dengan semua rutinitas yang ku jalani. Aku merasa hampa dan kosong, terlebih saat lengser dari jabatannku sebagai ketua di Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi. Seperti linglung, bingung dengan hidupku sendiri yang begitu dan sama saja.
“Tasya!” suara Tyas memanggilku, memaksaku menolehkan pandangan kearahnya dan sejenak meninggalkan laptop kesayanganku.
“Iya, ada apa?” tanyaku gemas kearahnya, dia mengganggu ketenanganku lagi kali ini, “ awas aja!” gumanku kecil dalam hati.
“Tasya, please deh. Kenapa sih selalu aja facebookan. Gak bosen apa?”
“Nggak”
“Skripsimu gimana?”
“Gampang!”
“Iyaaaaaaa tasya, aku tau. Maksudku, kapan kamu mulai menggarapnya sayang?” tanyanya lagi. Kali ini aku tau dia serius.
“Ah, paling juga empat bulan udah bisa kelar kok, santai mba bro” ucapku cuek.
Nah, kalau sudah begini seperti biasa Tyas kalah. Dia pergi keluar membanting pintu kamar kita.
Tyas, dia sahabatku. Sahabat terbaikku. Anak orang kaya, cantik, pintar, rajin, dan baik, yah walaupun cerewet seperti nenek lampir tapi tetap saja dia istimewa, orang yang selalu ada untuk menjagaku, menyemangatiku, mendorongku dan mengingatkanku. Halnya dengan Skripsi. Dia terus mengomel untuk urusan ini, bisa dibilang alarm buatku.
“Hei bodoh, kamu sudah tau info Ekspedisi 2014 belum?”
Busyet deh, kenapa nih makhluk tiba-tiba ada dibelakangku lagi sih, kapan dia balik dan masuk kamarku?. Harusnya aku mendengar suara langkah kakinya atau tau saat dia buka pintu, “oh god, alamat bakal diceramahin lagi nih” keluhku dalam hati.
“Kenapa sih, kamu nggak suka aku datang lagi tas?”
“Nggak kok, heran aja. Kapan kamu datang?”
“Oh, ekspresi kamu jelek amat, ups sorry kalau nggak ketuk pintu dulu”
“Ok, fine. Ini kan kamar kamu juga, tapi ngomong-ngomong Kamu nggak jadi bimbingan?”
“Jadi”
“Lalu?” tanyaku sambil melototkan mata, mulai sedikit geram.
“Haaaasantai bu. Bimbinganku masih satu jam lagi kok, lagian aku cuma mau kasih tau 2014 ini ada Ekspedisi yang dipanitiai Kopassus loh”
“Ekspedisi? Kemana?”
“Maluku dan Maluku Utara, gimana minat?”
“Emm, boleh juga tuh!, apa syaratnya yas?”
“Tanya mas ipud aja, dia yang share infonya”
“Mas ipud mana?”
“Aduh tasya sayaaang. senior kamu kok anak Komunikasi juga, dia angkatan 2009”
“Oh ok, thanks. Lah Kopassus sih apa?”
“Aduh, ampun deh nih anak. Browsing aja noh di internet. Makanya siapa suruh punya laptop dan modem cuma dibuat nge-Game dan facebookan doang. Sekali-kali buat manfaat kenapa sih, cari bahan Skrip”
“Oh, iya, iya. Okey siap tyas sayang. Makasih ya.” Celetukku, mengakhiri celotehnya yang panjang kali lebar. Enak aja main menghakimi. Emang dia siapa.
“Kenapa kamu, marah? Karena aku ceramahin lagi siang ini?”
“Emmm”
“Ya udah buruan buka tuh mbah googlenya, cari disitu sekalian info Ekspedisinya. Pasti ada”
“Iya. Makasih!”
“Udah gitu doang, senyum dong ayo senyum.” Pintanya sambil menyenggol bahuku dan menggerak-gerakkan bibirku.
“Udah, udah, buruan ngampus, nanti telat lagi!” timpalku, mengakhiri pembicaraan.
“Iya, tapi jangan marah gitu dong, please smile ledies”
“He..hehehee” akhirnya aku pasrah, kembali memaafkannya. Dia memang orang yang paling bisa, yang selalu membuatku tersenyum bahagia dan menjadi orang yang beruntung karena mengenalnya.
“Okey. bye gadis, jagan lupa mandi ya”
“Tyaaaaaaaaaaaaaaaaaaas!”
Selalu dan selalu. Kebersamaan kita selalu diakhiri dengan ejekan menyebalkan. Tapi tetap aku tak mampu tanpanya. Tanpa tyas sebagai sahabatku.
@

Kopassus, Komando pasukan Khusus milik TNI Angkatan Darat. Dan Ekspedisi 2014 kali ini menjadi tanggungjawabnya yang membawai beberapa gabungan antara lain; TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, Dosen, dan Mahasiswa. Maluku dan Maluku Utara pilihan tempatnya. Masih ada satu minggu buatku bisa mempersiapkan persyaratannya, sebelum akhirnya pendaftaran ekspedisi ini ditutup.
“Fantastik!, pokoknya aku harus ikut!” teriakku lirih.
“Kenapa senyam-senyum sendiri kamu tas” tyas menghampiri.
“Tas. Tas. Tas, sekali lagi kamu panggil namaku tas, aku timpuk juga kau pakai bantal yas!”
“Hahaha, kenapa. Kan benar nama kamu tasya, dan panggilan tas yang paling cocok, iya kan?” godanya membuatku bête.
“Natasya. So, kamu panggil aku nata, yaplease..” aku memohon.
“Okey nata, ada apa sih? Kok senyum-senyum gitu?” ejeknya lagi.
“Em, thanks ya yas, kamu tunjukan jalan terindah buatku, dan ini pasti akan jadi petualangan yang seru. Aku yakin!”
“Soal ekspedisi itu kah?” tanyanya penasaran dan aku menggagguk cepat.
“Tapi, itu kan ada seleksinya”
“Aku tau”
“Jadi belum tentu juga kan kamu bisa masuk tas, opss, nata maksudku?”
“Gak ada yang immposible kan?
“Tapi itu terbuka untuk mahasiswa se- Indonesia!”
“Iya, makanya aku mau ikut”
“Lagian kamu kenapa tiba-tiba aneh gini sih, rasanya seperti tidak suka ngelihat aku bersemangat ikut Ekspedisi?” lanjutku heran melihat ekspresi muka tyas yang datar.
“Aku serius tas, ini akan sulit buat kamu terpilih sebagai peserta”
“Makanya aku mau nyoba”
“Tesnya banyak. Ada wawancara, psikotes, dan lari”
“Iya nggak masalah, aku mau ngadu nasib. Barangkali aja kan Tuhan berpihak dan aku beruntung”
“Tapi ada tes renangnya juga kan tas, inget kamu tuh nggak bisa tas, nggak sama sekali.
“Cukup yas, sekali lagi tolong jangan panggil aku Tas, Nata okey!”
“Sorry, tapi nat.”
“Soal renang, yap aku pikirkan lagi. Aku ngerti, tapi please dukung aku jangan menakutiku lagi. Aku cuma pengen Ekspedisi ini. Aku”
“Iya, iya, maaf nat, aku cuma..”
“Khawatir yas? Iya aku ngerti. Tapi kali ini juga ngertiin aku dong. Sekarang Ekspedisi menjadi minatku yas. Huffttbukannya kamu yang kasih aku info ini, kenapa harus kamu juga sih yang melarangnya, yang ngebebani aku untuk menyerah sebelum aku sempat mencobanya. Menakutiku seolah aku tak berdaya dan berhenti gitu aja. Kenapa yas, kenapa?” aku mulai geram dan penasaran. Mataku mulai memanas dan hatiku seakan terus berteriak sedang otak berputar tak mengerti.
“Bukan, bukan itu maksudku nat”
“Aku cuma berharap bisa menjadi bagian dari ekspedisi 2014 ini, aku cuma ingin ke Maluku yas, naik pesawat dan spead boad gratis, terus bisa foto bareng dengan militer, apa itu salah yas?”
“Tapi tempat itu nggak pantes nat buat kamu, bahaya”
“Terus dikamar ini, begini dan sama saja. Please yas bantu aku. Apa semua inginku sekarang berlebihan? Aku yakin aku bisa masuk kalau kamu mau membantuku yas, please kali ini aja aku mohon” tak sadar air mataku jatuh, aku tertunduk lemas, dan menangis tyas pun balik memelukku. Ada jawaban yang melegakan, aku tau dia setuju.

@

Semarang, 22 Januari 2014
“Siang..siang, bangun woy!. Banguuuun.bangun!” teriakan tyas sedikit menggangguku. Kututup telingaku dengan bantal dan ku tarik selimutku lebih atas lagi menutupi seluruh tubuhku.
“Haduh nat, bangun dong, ayo bangun. Buruan mandi, bau asem tau!” teriaknya untuk kedua kali.
“Nataaaaa.jangan malu-maluin nama perempuan deh, masa jam segini masih saja diatas kasur. Sumpah budaya yang harus dibasmi. Nat, ayolah bangun sayang” kali ini tyas bukan hanya berteriak tapi juga menarik paksa selimut dan bantalku, dia juga tak berhenti menggoyang-goyangkan tubuhku dan mencoba mulai menarik tanganku.
“Ayo nata jelek, cepat bangun, mandi dan ganti baju” pintanya lagi.
“Iya, iya tyas. Tapi please bentar lagi ya” rengekku sambil membebaskan diri pindah dan melanjutkan tidur lagi ditempat yang lain.
“Nataaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!” teriakan tyas kali ini tepat ditelingaku, busyet. Bisa pecah gendang telingaku bila gini caranya.
“Okey cukup, aku bangun yas. Puas!” teriakku balik kearahnya.
“Lagian, kamu parah sih nat. giliran waktu malam buat istirahat malah dibuat begadang nonton film india, ya gini deh giliran waktu pagi buat aktivitas loyo masih tepar dan gak mau bangun dari tempat tidur, benar-benar contoh yang salah!” ucap tyas panjang lebar, jadi deh aku dapat ceramahnya lagi.
“Buruan mandi airnya dah mau habis tau!”
“Nggak mungkin lah, orang semalem bak penuh banget kok”
“Yah parah, dibilangin nggak percaya. Terserah!” katanya cuek, lalu menyambar dompetnya dan melangkah pergi.
“Yas, mau kemana?” teriakku. Mengejar sosoknya buru-buru.
“Kalau kewarung nitip makan ya?” lanjutku
“Iyaaaaaaa” katanya menanggapi, lalu pergi lagi
“Beneran loh, nasi rames pakai telor dan jangan lupa es tehnya ya?” teriakku lagi sebelum sosok Tyas benar-benar menghilang.
Ku rapikan tempat tidur, melipat selimut dan menata bantal serta beberapa bonekaku. Maklum walau umurku 20 tahun tapi koleksiku tak kalah seperti anak kecil berusia 7 tahun. Dipojok tempat tidurku berjajar diantaranya seperti boneka Spongbob, Doraeom. Pisang, Bear, kura-kura, shoun the ship, Hello Ketty, Tazmania dan boneka-boneka itu rata-rata berukuran sedang dan besar. Semua pemberian Cuma-Cuma. Tak satupun ku membelinya sendiri.
Merasa rapi, beralih membereskan meja belajarku. menata semua buku yang berantakan diatasnyan dan membereskan kabel rool karena semua carger masih terpasang dan menyala padahal semua barang sudah diambil dan di nonaktifkan seperti Hp, lampu kamar, laptop dan sambungan printer. melirik sebentar kearah gantungan rasanya tak nyaman, ku ambil beberapa potong baju yang tergantung, yang kurasa sudah bau dan kotor, memasukannya kedalam ember tempat cuci pakaian kita. Selanjutnya bagian menyapu seluruh ruangan kamar dan sebentar lagi semuanya beres. Rapi, bersih dan enak dipandang.
“Assalamu ‘Alaikum..” seseorang datang mengucap salam.
“Waalaikum Salam, tumben ada salamnya segala?” cibirku, ketika mengetahui siapa pemilik suara itu yang tak lain Tyas.
“Hem mulai deh ngeledek, nih pesanannya datang nyonya” ucapnya, sambil menyodorkan dua kantong plastik.
“Nasi rames dan telornya ada?”
“Ada kok, tuh didalam!” tyas menunjuk kantong plastik yang tadi dibawanya.
“Es tehnya juga beli kan? Nggak pakai lupa kan?”
“Pake gratis iya” celetuknya
“Emang Habis berapa nih?” tanyaku pura-pura
“Udah ambil aja dulu, gampang lain waktu bisa gantian kan?”
“Serius nih? Kayak habis menang lotre aja kamu?” godaku menyenggol bahunya
“Seribu rius jeng, tinggal makan aja ikhlas ridho kok” katanya lagi
“Okey, makasih ya” ungkapku tulus.
Tyas mengangguk cepat.
Tak sabar rasanya mencium aroma sedap masakan bu Latifah, bukan Tasya namaku bila tak langsung menyantapnya.
“Eh..eh, mandi dulu sana”
“Tanggung ah, bentar lagi. Lagian juga lapernya sekarang”
“Jorok banget deh” Umpat Tyas lagi
“Biarin, yang penting hidup!” jawabku ngasal
“Terserah ya, tapi makan sebelum mandi itu bikin perut buncit loh, mau?”
“Beneran?” tanyaku penasaran, menghentikan sejenak suapan pertamaku
“Sebagai teman yang baik, Cuma bisa mengingatkan kan?” katanya lagi meyakinkan.
Selanjutnya ku ikat lagi bungkusan nasi yang tadi hendak kusantap, ku bereskan dan meletakannya diatas meja kemudian ku sambar handukku dan bergegas kekamar mandi dulu.
Siapa yang mau punya perut buncit, sama halnya aku. Aku tak bisa membayangkan bila perutku kembali buncit seperti beberapa bulan yang lalu. Semua baju jadi susah dikenakan karena tak nyaman. Merasa jadi orang yang paling tidak beruntung saat melihat beberapa rekan lain mempunyai perut langsing. So, hari ini aku rela menahan rasa laparku semntara untuk beberapa menit didalam kamar mandi hanya karena takut diejek lagi. Dikatain hamil pula karena keadaan perut yang beda, dan aku tak sanggup membayangkan lagi bila itu terjadi untuk kedua kalinya.
Dan hanya butuh waktu tujuh menit untuk membersihkan diri, selanjutnya aku bisa menyantap makananku lagi.
“Gila, mandi apaan kamu nat? bentar amat” ledek tyas.
“Kamu tuh apaan? Nggak lucu tau pakai acara bohong segala, mana yang katanya bak mandi kosong, airnya habis! Atau jangan-jangan tentang makan sebelum mandi bikin perut buncit juga cuma asal-asal kamu aja buat nakutin aku? Parah nih tyas, sudah bisa jadi penipu kakap nanti!”
“Ye, tapi kan demi kebaikan kamu juga tau, biar nggak males mandi!”
“Baik apanya? Ngebohongin teman kok dibilang baik, ngingetin boleh tapi nggak pakai bohong juga bisa kan?”
“Tyas, Bohong itu diperbolehkan asal demi kemaslahatan seseorang, dan itu buat kamu. Tau!”
“Waduh! tapi gimana aku mau percaya orang lain kalau sahabat sendiri aja bisa berbohong kok!”
“Idih, nih anak ngeyelan banget deh. Aku pakai bohong baru sekali ini aja langsung diributin, payah nih. Lagian bercanda kali bu. Lah kayak sendirinya nggak jahil aja. Bukannya kamu juga yang selama nih ngusilin aku, enak aja giliran aku yang ngerjain kamu bilang aku penipu kelas kakap. Kalau gitu gimana yang koruptor, mau bilang apa kamu kemereka? Kelas Hiu? Atau buaya?? Berani ngatai mereka?” tantangnya kemudian sok benar.
Aku hanya menanggapinya dengan senyuman, cukup senyuman saja. Menyikapinya dengan cuek dan tak ingin berdebat lagi. Karena perut rasanya tak tahan lagi. 100% kelaperan.
“Makannya jangan langsung telen bu, kunyah dulu” ledeknya lagi
“Idih, kelaparan bu? Kayak nggak makan selama sebulan aja deh, santaisantai” lanjutnya kemudian
“Hugk..hugk” aku tersedak, Tyas tertawa renyah.
“Haaaaaaaa..haaaaamakanya hati-hati kalau makan!”
Tak tahan dengan ocehannya, ku timpuk dia pakai handphone. Anehnya tak membuatnya berhenti malah semakin jadi usilnya.
“Oh..oh seorang tasya sekarang sudah nggak butuh Hp lagi ya, em .. biar aku jual lewat online aja deh, lima ratus ribu juga lumayan kan bisa buat bayar kos dua bulan” ungkapnya tanpa dosa.
“Gila kamu ya yas, aku siram juga nih pakai air galon kalau masih juga cerewet”
“Hahahaaa..emang tega?” tantangnya
“Parah nih orang, bener-bener kelewatan!” teriakku, membereskan semua bekas bungkusan makananku, dan beranjak pergi meninggalkannya untuk cuci tangan sambil memikirkan bagaimana caraku membalas dendam.
“Natasya, sahabatku yang paling malas, jorok, yang makan kayak kesurupan, aneh. Tapi langka. Haaaaaaaaa”
Samar-samar aku mendengar semua yang diteriakan tyas, termasuk juga semua umpatan yang dilontarkannya. Meskipun kita sahabatan tapi memang seperti seekor anjing dan tikus orang lain menyebutnya. karena diantara kita juga sering kali terlihat bertengkar hanya karena hal-hal kecil. Tapi inilah yang membut kita satu sama lain tak bisa jauh dan berpisah untuk waktu yang lama. dan Tyas Anggelia Putra, dia sahabatku.

lOLEO, 11 MEI 2014

nb: Natasya itu aku, that right

Info Pendaftaran AD- 4 My Brother

RECRUTMEN TAMTAMA DAN BINTARA TNI AD 2014

PEMBUKAAN PENDAFTARAN PENERIMAAN TAMTAMA (CATA PK) DAN BINTARA ( CABA PK) TNI AD TA. 2014
JADWAL PENDAFTARAN PENERIMAAN TAMTAMA TNI AD TA 2014
PERSYARATAN UMUM
Warga Negara Republik Indonesia.
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945.
Berumur sekurang-kurangnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 22 tahun pada saat pembukaan pendidikan tanggal 29 April 2014 untuk Gelombang I dan 25 November 2014 untuk Gelombang II.
Sehat jasmani dan rohani serta tidak berkacamata.
Tidak sedang kehilangan hak menjadi prajurit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan secara tertulis oleh Polri (dilengkapi saat calon mengikuti pemeriksaan Psikologi).
PERSYARATAN LAIN
Pria bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri atau PNS TNI
Lulusan minimal SMP / Tsanawiyah atau yang setara baik negeri atau swasta yang disamakan/terakreditasi.
Belum pernah kawin dan sanggup tidak kawin selama dalam pendidikan pertama dan 2 tahun setelah diangkat menjadi prajurit.
Memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 163 Cm serta memiliki berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku.
Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 7 tahun.
Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Harus ada surat persetujuan dari orang tua/wali. Bagi calon yang menggunakan wali agar diisi keterangan sesuai dengan yang menjadi wali yaitu : Bapak tiri/Kakak/Paman/Bibi dengan meneliti KTP orang tua/wali (sesuai Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/57/II/2003 tanggal 24 Februari 2003). Surat persetujuan orang tua yang menggunakan perwalian dapat ditetapkan oleh kecamatan setempat.
Harus mengikuti pemeriksaan/pengujian yang diselenggarakan oleh panitia penerimaan yang meliputi.:
– Administrasi.
– Kesehatan.
– Jasmani.
– Wawancara.
– Psikologi.
PERSYARATAN TAMBAHAN
Bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain, harus mendapat pengesahan dari Kemendikbud.
Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik telinganya atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat.
Bagi yang sudah bekerja : (a) Melampirkan surat persetujuan/ijin dari kepala dinas/jawatan/Instansi yang bersangkutan. (b) Bersedia diberhentikan dari status pegawai, bila diterima menjadi Tamtama PK TNI AD.
Bersedia mentaati peraturan bebas KKN baik langsung maupun tidak langsung dan apabila terbukti secara hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud maka bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau dikeluarkan dari Dikma jika pelanggaran tersebut diketemukan dikemudian hari pada saat mengikuti pendidikan pertama.
Jadwal Penerimaan Calon Tamtama AD
Jadwal Penerimaan Calon Tamtama AD

Gelombang I
Zona I (Dam I/BB, II/Swj, III/Slw, IV/Dip, V/Brw, Jaya dan IM)
1. Pendaftaran : 17 s.d 31 Maret 2014
2. Daftar ulang dan cek awal : 1 s.d. 5 April 2014
3. Parade : 7 April 2014
4. Rik/Uji : 13 s.d. 15 April 2014
5. Sidang Pemilihan : 17 April 2014
6. Buka Dik : 28 April 2014

Zona II (Dam VI/Mlw, VII/Wrb, IX/Udy, XII/Tpr dan XVI/Ptm)
1. Pendaftaran : 1 s.d 12 April 2014
2. Daftar ulang dan cek awal : 13 s.d. 16 April 2014
3. Parade : 17 April 2014
4. Rik/Uji : 20 s.d. 22 April 2014
5. Sidang Pemilihan : 24 April 2014
6. Buka Dik : 28 April 2014

Zona III (Dam XVII/Cen)
1. Pendaftaran : 1 s.d 16 Maret 2014
2. Daftar ulang dan cek awal : 17 s.d. 19 Maret 2014
3. Parade : 20 Maet 2014
4. Rik/Uji : 24 s.d. 26 Maret 2014
5. Sidang Pemilihan : 28 Maret 2014
6. Buka Dik : 31 Maret 2014

Gelombang II
Zona I (Dam I/BB, II/Swj, III/Slw, IV/Dip, V/Brw, Jaya dan IM)
1. Pendaftaran : 20 s.d 31 Oktober 2014
2. Daftar ulang dan cek awal : 1 s.d. 5 November 2014
3. Parade : 6 November 2014
4. Rik/Uji : 9 s.d. 11 November 2014
5. Sidang Pemilihan : 13 November 2014
6. Buka Dik : 24 November 2014

Zona II (Dam VI/Mlw, VII/Wrb, IX/Udy, XII/Tpr dan XVI/Ptm)
1. Pendaftaran : 1 s.d 8 November 2014
2. Daftar ulang dan cek awal : 9 s.d. 12 November 2014
3. Parade : 13 November 2014
4. Rik/Uji : 16 s.d. 18 November 2014
5. Sidang Pemilihan : 20 November 2014
6. Buka Dik : 24 November 2014

Zona III (Dam XVII/Cen)
1. Pendaftaran : 1 s.d 12 Oktober 2014
2. Daftar ulang dan cek awal : 13 s.d. 15 Oktober 2014
3. Parade :16 Oktober 2014
4. Rik/Uji : 20 s.d. 22 Oktober 2014
5. Sidang Pemilihan : 24 Oktober 2014
6. Buka Dik : 27 Oktober 2014

Anda berminat? Segera daftarkan diri Anda di laman : http://rekrutmen-tni.ilmci.com
Situs resmi TNI 1. http://rekrutmen-tni.ilmci.com 2. http://www.tnial.mil.id/
———————————————————————————————————————————————————-
———————————————————————————————————————————————————-
Jadwal Penerimaan Calon Bintara AD
1. Pendaftaran : 1 s.d 12 Juli 2014
2. Pemeriksaan uji tk Daerah : 15 Juli s.d 11 Oktober 2014 (Psikologi 2 September 2014).
3. Sidang Panitia Daerah : 16 s.d 17 Oktober 2014.
4. Pemeriksaan/Uji tk Pusat : 27 Okt s.d 4 Nov 2014.
5. Sidang Panitia Pusat : Pria : 7 November 2014 dan Wanita : 8 November 2014.
6. Buka Pendidikan : 11 November 2014
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat memberi kesempatan kepada pemuda dan pemudi Indonesia untuk menjadi Bintara TNI AD melalui pendidikan sekolah calon Bintara Prajurit Karier.
1. Berdasarkan Surat Telegram Kasad Nomor : ST/1430/2014 tanggal 13 Juni 2014 tentang penerimaan Bintara PK TNI AD TA. 2014.2. Persyaratan umum.
• Warga Negara Republik Indonesia.
• Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara RI Tahun 1945.
• Berumur sekurang-kurangnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 22 tahun pada saat buka pendidikan tanggal 11 November 2014.
• Sehat jasmani dan rohani serta tidak berkaca mata.
• Tidak sedang kehilangan hak menjadi prajurit TNI berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
3. Persyaratan lain.
• Pria/wanita, bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri atau PNS TNI.
• Lulusan SMA/MA/SMK/SPK atau yang setara baik negeri atau swasta yang disamakan/terakreditasi.
• Belum pernah nikah dan sanggup tidak nikah selama dalam pendidikan pertama.
• Memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 165 cm untuk pria dan 160 cm untuk wanita serta berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku.
• Bersedia menjalani ikatan dinas pertama (IDP) selama 10 tahun.
• Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Harus ada surat persetujuan orang tua/wali. Bagi calon yang menggunakan wali agar diisi keterangan sesuai dengan yang menjadi wali yaitu : bapak tiri/Kakak/Paman/Bibi dengan meneliti KTP orang tua/wali (Sesuai surat keputusan Panglima TNI Nomor : skep/57/II/2003 tanggal 24 Februari 2003).
• Harus mengikuti pemeriksaan/pengujian yang diselenggarakan oleh panitia penerimaan yang meliputi :
1. Administrasi
2. Kesehatan
3. Jasmani
4. Wawancara
5. Psikologi
• Nilai akhir rata-rata minimal hasil ujian sebagai berikut :
1. Lulusan SMA/MA/SMK tahun 2009 dan 2010, nilai rata-rata ujian Nasional minimal 6,5.
2. Lulusan SMA/MA/SMK tahun 2011 dan 2012, nilai rata-rata (Gabungan nilai ujian Nasional dan nilai ujian sekolah) minimal 6,8.
3. Lulusan SMA/MA/SMK tahun 2014, nilai rata-rata (Gabungan nilai ujian Nasional dan nilai ujian sekolah) minimal 6,0.
4. Persyaratan lain.
• Bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain, harus mendapat pengesahan dari Depdiknas.
• Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik telinganya atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat.
• Bagi yang sudah bekerja :
1. Melampirkan surat persetujuan/ijin dari kepala dinas/jawatan/instansi yang bersangkutan.
2. Bersedia diberhentikan dari status pegawai, bila diterima menjadi Bintara PK TNI AD.
• Bersedia mentaati peratuar bebas KKN baik langsung ataupun tidak langsung. Apabila terbukti secara hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud, maka bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau dikeluarkan dari pendidikan pertama, jika pelanggaran tersebut diketemukan dikemudian hari pada saat mengikuti pendidikan pertama.
• Tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan secara tertulis dari Kepolisian setempat (SKCK).
• Pas foto hitam putih terbaru ukuran 4×6 cm.
• Bebas narkoba.
5. Pendaftaran.
• Mulai tanggal 1 sampai dengan tanggal 12 Juli 2014.
• Cara mendaftar
1. Calon mendaftar secara online melalui webside http://rekrutmen-tni.ilmci.com
2. Calon datang sendiri ketempat pendaftaran dengan menyerahkan hasil print out pendaftaran online dan persyaratan administrasi antara lain, foto copy masing-masing 2 (dua) lembar dari :
 1). Kartu kewarganegaraan (bagi keturunan WNA).
 2). Akte kelahiran/Surat Kenal Lahir.
 3). KTP calon dan KTP orang tua/wali.
 4). Kartu Keluarga (KK).
 5). STTB SD, SMP, SMA, MA berikut NUAN.
 6. Dalam rangka penerimaan Calon Bintara Prajurit karier TNI AD tidak dipungut biaya apapun.
 7. Hal-hal lain yang belum jelas dapat ditanyakan langsung ke tempat pendaftaran.
Materi Seleksi Penerimaan Calon TNI AD
Dilaksanakan dalam 2 tingkat.
A. Seleksi tingkat Daerah, dilaksanakan oleh Panda/Subpanda dengan materi pemeriksaan/pengujian sebagai berikut:
1. Pemeriksaan administrasi.
2. Pemeriksaan kesehatan I dan II.
3. Rik/Uji jasmani (postur, Garjas A dan B serta renang).
4. Wawancara.
5. Pemeriksaan psikologi.
B. Seleksi tingkat Panpus/Subpanpus, dilaksanakan oleh Panpus/Subpanpus di daerah (untuk Caba PK Pria) dan di Pusdikajen Bandung (untuk Caba PK Wanita). Materi pemeriksaan/pengujian sebagai berikut:
1. Pemeriksaan administrasi (pendalaman hasil Rik Panda/Subpanda).
2. Pemeriksaan kesehatan III.
3. Rik/Uji jasmani (postur, Garjas A dan B serta renang).
4. Wawancara (pendalaman hasil Rik Panda/Subpanda).
5. Psikologi (menggunakan

data hasil Panda/Subpanda).
6. Akademik.
Situs resmi TNI 1. http://rekrutmen-tni.ilmci.com 2. http://www.tnial.mil.id/
Lokasi Penerimaan Calon TNI AD
No Panda/Sub Panda Alamat No Telp
1 2 3 4

1 Kodam I/BB
Panda Medan Jl. Binjai Km 7.5 Medan 061-8451300
Sub Panda Siantar Jl. Asahan Km 3.5 Pematang Siantar 0622-7550071
Sub Panda Padang Jl. Samudera No 1 Padang 0751-23365
Sub Panda P. Baru Jl. Perwira No. 1 Pekanbaru Riau 0761-33031
Sub Panda Sibolga Jl. Datuk Hitam No. 1 Sibolga 0631-22805

2 Kodam II/Swj
Panda Palembang Jl. Urip Sumoharjo Palembang 0711-713868
Sub Panda Bengkulu Jl. Pembangunan 3 Bengkulu 0736-21446
Sub Panda Jambi Jl. Dr AK Gani No 3 Kel Pasar Jambi 0741-63053
Sub Panda Lampung Jl. Teuku Umar 85 Bandar Lampung 0721-702074

3 Kodam III/Slw
Panda Bandung Jl. Boscha No. 4 Bandung 022-2038102
Sub Panda Cirebon Jl. Brigjen Darsono Cirebon 0231-2022176
Sub Panda Serang Jl. Maulana Yusuf No. 9 Serang Banten 0254-200726
Sub Panda Garut Jl. Bratayudha 65 Garut 0262-232690
Sub Panda Bogor Jl. Merdeka No. 64 Bogor 0251-323266

4 Kodam IV/Dip
Panda SMA TN Jl. Purworejo-Magelang Km 5, Magelang 0293-364195, 364047
Panda Semarang Jl. P. Kemerdekaan Watugong Semarang 074-7474738,
7472249
Sub Panda Purwokerto Jl. Jendral Sutoyo No 2 Sawangan Purwokerto 0281-694925
Sub Panda Yogyakarta Jl. Ring Road Barat Demak Ijo Yogyakarta 0274-562020
Sub Panda Surakarta Jl. Adi Sucipto No 210 Manahan Surakarta 0271-719101

5 Kodam V/Brw
Sub Panda Surabaya Jl. A Yani Wonocolo Surabaya 031-324600
Sub Panda Malang Jl. Belakang RSSA No 1 Malang 0341-324600
Sub Panda Madiun Jl. Dr Sutomo No. 1 Madiun 0351-454377
Sub Panda Mojokerto Jl. Veteran No 3 Mojokerto 0321-321900

6 Kodam VI/Mlw
Panda Balikpapan Jl. Jend Sudirman Balikpapan 0542-425342
Sub Panda Banjarmasin Jl. Jend Sudirman No 7 Banjarmasin 0511-4366930
Sub Panda Samarinda

7 Kodam VII/Wrb
Panda Makassar Jl. Urip Sumoharjo KM 7 Makassar 0411-853108
Sub Panda Manado Jl. A Yani 19 Sario Manado 0431-862011
Sub Panda Palu Jl. Pramuka No 44 Palu 0451-421333
Sub Panda Kendari Jl. Drs Abdullah Silondai 41 Kendari 0401-321444
Sub Panda Bone
Sub Panda Pare-Pare

8 Kodam IX/Udy
Panda Denpasar Jl Sudirman Denpasar 0361-234758
Sub Panda NTB Jl. Malomba Mataram 0370-632268
Sub Panda NTT Jl. Lalamentik Kupang 0380-632268

9 Kodam XII/Tpr
Panda Pontianak Jl. Adisucipto km 6 Sei Raya Kab. Kubu Raya Pontianak 0561-723583
Sub Panda Palangkaraya Jl. Imam Bonjol No 5 Palangkaraya 0536-3221300

10 Kodam XVI/Ptm
Panda Ambon Jl. A Yani Ambon 0911-352585
Sub Panda Ternate Jl. Mononutu Ternate 0921-328006

11 Kodam XVII/Cen
Panda Jayapura Jl. Diponegoro Kel Gurabesi Jayapura Utara 0967-533854
Sub Panda Biak Jl. Majapahit Biak 0981-21471
Sub Panda Sorong Jl. Pramuka I Sorong 0951-331405
Sub Panda Merauke Komp Kodim Folder, Jl Folder (Belakang Kel Maro) Merauke 0971-321707
Sub Panda Manokwari Kodim
Sub Panda Mimika Kodim
Sub Panda Fak Fak Kodim

12 Panda Jaya Jl. Mayjen Sutoyo No. 5 Cililitan Jaktim 021-8090962

13 Kodam IM
Panda Banda Aceh Jl. Nyak Adam Kamil II No B-1 Banda Aceh 0651-266786

fadlun proposal ekspedisi 2014

PROPOSAL

EKSPEDISI NKRI 2014
Koridor Maluku dan Maluku Utara
(ds. Loleo, Kec. Oba tengah- Tidore Kepulauan).

Oleh:
Nama : Fadlun (082333083273)
Nip : 101211008
Jurusan/ Fakultas : KPI, Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Asal : Indramayu
Subkorwil : Kepulauan Tidore
(Halmahera Timur dan Halmahera Tengah)

I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang menyimpan potensi sumber daya alam yang sangat kaya, unik dan endemik. Kekayaan sumber daya alam tersebut sebagian besar terdapat diwilayah daratan Indonesia termasuk di kepulauan Maluku yang diantaranya sudah mulai punah dan rusak baik karena faktor alam(benca) atau manusia.
TNI-AD dengan gagasannya menunjuk Kopassus yang keempat kalinya untuk merencanakan dan melaksanakan Ekspedisi, serta bekerjasama dengan pemerintah pusat/daerah dan segenap komponen Bangsa sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga kelestarian alam, mencari data dan menelusuri secara langsung di lapangan segala potensi yang ada melalui kegiatan “Ekspedisi”
Banyak manfaat dan tanggapan positif dari semua komponen Bangsa, sehingga Ekspedisi selanjutnya akan dilaksanakan di wilayah Maluku & Maluku Utara dengan nama “Ekspedisi NKRI Koridor Maluku & Maluku Utara 2014”
Untuk itu, saya sebagai salah satu pemuda yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, asal Indramayu- Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang merasa terpanggil dan turut melibatkan diri dalam kegiatan Ekspedisi ini yang akan dilaksanakan selama 4 bulan kedepan tentunya yang bertempat di Kepulauan Tidore.
Harapan Ekspedisi ini besar bisa membawa manfaat bagi Indonesia khususnya untuk IAIN Walisongo Semarang, terutama diri saya sendiri agar bisa sedikit membawa perubahan yang baik yakni bertambahnya ilmu pengetahuan, dan pengalaman tentang berbagai hal yang didapat selama mengikuti rangkaian ekspedisi.

II. TEMA KEGIATAN
Dengan tema “ Peduli dan Lestarikan Alamku”.

III. WAKTU DAN PELAKSANAAN
Jadwal kegiatan EKSPEDISI NKRI 2014 koridor Maluku dan Maluku Utara

1. Jadwal Sosialisasi 8- 25 Januari 2014
2. Pendaftaran terakhir 26 Januari 2014
3. Berkas diterima Panitia 26 Januari 2014 pkl 24.00 wib
4. Sidang Seleksi Adm oleh Tim Ahli/Pakar 27 Januari 2014
5. Pengumuman yang lulus adm 28 Januari 2014
6. Bagi yg lulus ADM lapor ke panitia di
. Pusdikpassus Batujajar Bdg utk seleksi
tahap II (sekaligus membawa
perlengkapan pribadi dan penelitian ) 4-5 Februari 2014 7. Upacara pembukaan 6 Februari 2014 ( Rencana Irup Menkokesra)
8. Upacara penutupan/pelepasan 22 Februari 2014 ( Rencana Irup Kasad)

A. Pelaksanaan 6 Februari s.d. 26 Juni 2014
1. a. Pembekalan di Situlembang 6 s.d 22 Februari 2014
b. Tim aju berangkat 18 Februari 2014
c. Peserta Ekspedisi brgkt dari Bandara Husen Bdg 24 s.d.26 Februari 2014
2. Ekspedisi selama 4 Bln 24 Feb s.d 19 Juni 2014
a. Kembali dari Maluku 20 s.d. 22 Juni 2014
b. Pembulatan 23 s.d 25 Juni 2014
c. Pengakhiran 26 Juni s.d. 15 Juli 2014
3. Upacara Penutupan 26 Juni 2014
a. Kembali ke Satuan asal 27 s.d. 29 Juni 2014
b. Evaluasi 5 s.d.15 Juli 2014
c. Penyerahan Buku 5 Oktober 2014

IV. DASAR KEGIATAN
– Surat telegram Kasad No: ST/080/2013 TGL17 MEI 2013 TTG PERINTAH AGAR
– Segera menyusun surat garis besar Ekspedisi NKRI 2014
– Pertimbangan Komandan Staf dan Danjen KOPASSUS

V. MAKSUD DAN TUJUAN
– Mendata dan meneliti potensi Sumber Daya Alam.
– Meningkatkan WASBANG dan Bela Negara
– Tingkatan pelayanan kesehatan dan Bhakti Sosial
– Bangkitkan persatuan dan perkokohan dan kesatuan Nasional
– Berikan teladan masyarakat untuk menjaga kelestarian alam melalui program Green, Clean dan Healty.
– Membangun Infaktruktur dan pembangunan di Masyarakat pedalaman
– Meningkatkan akses komunikasi dan Infirmasi
– Mengembangkan potensi pariwisata dan Ekonomi masyarakat

VI. SASARAN EKSPEDISI
– terdata dan terbarunya potensi Sumber Daya Alam
– Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang WASBANG dab Bela Negara
– Meningkatnya pelayanan kesehatan dan Bhakti Sosial
– terbangkitnya persatuan dan perkokohan dan kesatuan Nasional
– Adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian alam melalui program Green, Clean dan Healty.
– terbangunnya Infaktruktur dan pembangunan di Masyarakat pedalaman
– Meningkatnya akses komunikasi dan Infirmasi
– berkembangnya potensi pariwisata dan Ekonomi masyarakat

VII. MATERI KEGIATAN
1. Pengenalan Wilayah :
– Hutan
– Gunung
– Rawa
– Sungai
2. Pendataan Sumber Daya Alam & Penelitian Imiah :
– Pendataan & Penelitian Kehutanan
– Pendataan & Penelitian Geologi
– Pendataan & Penelitian Potensi Bencana
– Pendataan & Penelitian Flora dan Fauna
– Pendataan & Penelitian Sosial Budaya
3. Peningkatan Kesejahteraan dan Perkokoh Rasa Persatuan :
– Pengembangan Potensi Parawisata & Ekonomi Masyarakat
– Pelestarian Alam dan Reboisasi
– Bangkitkan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara
– Pelayanan Kesehatan dan Bakti Sosial
– Pembangunan Infrastruktur Daerah Tertinggal
– Membuka Akses Perhubungan dan Komunikasi

VIII. DAFTAR BELANJA KEBUTUHAN
Daftar Peralatan dan Perlengkapan Pribadi Calon Anggota Tim Ekspedisi NKRI 2014

No. Jenis Jumlah Sat.
A Perlengkapan Diri
1 Topi Lapangan 1 bh
2 Baju Lapangan 2 bh
3 Celana Lapangan 2 bh
4 Sepatu Lapangan 1 bh
5 Sepatu Olahraga 1 bh
6 Sandal gunung 1 bh
7 Kaos Kaki 2 bh
8 Jaket / Windstopper 1 bh
B Peralatan Makan & Minum
1 Kompor Lapangan 1 set
2 Misting 1 set
3 Veldvles 1 set
4 Sendok 1 bh
5 Gelas plastik 1 bh
C Perlengkapan Tidur
1 Kantung Tidur 1 bh
2 Alas Tidur 1 bh
3 Baju Tidur 1 bh
4 Celana Tidur 1 bh

D Perlengkapan Pendukung
1 Ransel Min. 20 ltr 1 bh
2 Ponco 1 bh
3 Rain Coat 1 bh
4 Trash Bag 3 bh
5 Pisau Pinggang panjang min. 15 Cm 1 bh
6 Golok Tebas panjang min. 25 cm 1 bh
7 Senter min. 2 batere / Head lamp 1 bh
8 Obat-obatan Pribadi 1 set
9 Sarung tangan kulit 1 set
10 Peralatan Mandi 1 set
E Peralatan Tulis
1 Pinsil Teknik 1 bh
2 Ballpoint 3 warna 1 bh
3 Buku Catatan 1 bh
4 Alas Catatan 1 bh
5 Kompas 1 bh
6 GPS 1 bh
7 Laptop 1 bh
8 Alat Rekam 1 bh
9 Kamera 1 bh

F Uang jajan 4 bln
G Uang pulsa 4 bln
H Uang akomodasi 2 Pulang-pergi

Catatan:
Makan disediakan panitia Rp. 30.000,- perhari

Lampiran:

Info lebih lanjut :
Mayor Inf Surnadi
No. Hp 081280890398

20 Mei 2013- Menggantung

Fadlun sudah disemarang belum? Gimana kabar tentang Yusuf Mansur?
Sender : Pak Alfandi.

DEG! SMS dalam inbok ponselku berbunyi begitu. Bagiku itu pertanyaan yang luar biasa untuk saat ini. aku yang menyerah untuk tidak memakai Ust.Yusuf Mansur lagi dalam agenda seminar di organisasi kampusku. Aku yang membatalkan sepihak agenda ini tanpa konfirmasi terlebih dahulu pada Pak Alfandi, Ketua Jurusanku. Dan sekarang setelah menerima pesannya aku ingin sekali secepatnya membicarakan hal ini, walau malu juga sebenarnya. Namun ku harap setelah bertemu nanti akan ada solusi baik untuk pengganti Ust. Yusuf Mansur.
“ Lho, Fadlun kok ada di sini?” tanyanya ketika menyadari kehadiranku.
“ Fadlun sengaja kesini tanpa SMS bapak terlebih dahulu.”
Pak Alfandi membulatkan mata. “Kenapa?” tanyanya penasaran.
“ Nggak punya pulsa pak.” Jawabku sambil dibarengi senyum tipis.
Pak Alfandi langsung tertawa renyah dan mempersilahkanku duduk di hadapannya.
“ Ooo, kirain lagi ngambek sama jurusannya.”
“ Iya pak, kalau sampeyan tidak bisa bantu buat acara HMJ KPI besok.”
“ Oh begitu, siap.”
Pak Alfandi berusaha terlihat baik, lalu kuputuskan untuk tidak memperpanjang urusan SMS yang tak dibalas, ku lanjutkan perbincangan mengenai agenda yang akan melibatkan Ust. Yusuf Mansur seperti yang ditanyakan beliau lewat SMS sebelumnya. Namun, baru sebentar saja dan mungkin tak ada 10 menitan. Tiba-tiba ponsel Pak Alfandi berbunyi, dan beliau pamit untuk mengikuti rapat di ruang sidang secara mendadak.
Dan dengan terpaksa ku tutup perbincangan dan melangkah keluar ruangan beliau dengan berbaik sangka namun tetap dengan perasaan sedikit kecewa karena tak banyak yang ku hasilkan dari pertemuan ini. Menggantung.

Jumat, 12 April 2013- Lagi, dan Lagi di kecewakan

Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam(HMJ KPI) di kampusku diadakan audisi penggarapan operet. Ada audisi menyanyi, menari, akting dan pantomim.
Aku panitia sekaligus penanggungjawab dari pelaksana kegiatannya. aku sudah biasa menjadi panitia disuatu kegiatan, tapi tidak diacara audisi seperti ini. Aku sedikit repot, lantaran semua yang ku siapkan dihari sebelumnya, ternyata tertinggal di kos. Ya, lagi-lagi aku lupa. Aku sendiri juga tidak tau semenjak kapan aku jadi tulalit sesperti ini, tapi tetap ku syukuri walaupun kadang terasa aneh dengan diriku yang akhir pekan ini sering lenglotan.
Ku pinta salah seorang temanku, Tika. Dia sekertaris di acara audisi ini, dia juga tau dimana kosku, tanpa fikir panjang ku berikan kunci kamarku.
“ de, tolong ambilkan stopmap sama sertifikat di atas kasur kamar mba ya?” pintaku sedikit memaksa.
Selagi Tika mengambil kekurangan perlengkapan audisi, ku absen satu persatu panitia yang hadir saat itu.
“ fuad mana?” tanyaku tiba-tiba pada seisi ruangan LBKI.
Semuanya terdiam, tak ada satupun yang menjawab. Aku kecewa, bukan karena seisi ruangan tak meresponku. Namun aku kehilangan Fuad, dia yang ku pasrahi dalam kegiatan ini, ya. Dia yang ku pilih sebagai ketua panitia kegiatan audisi dua minggu yang lalu. Ku raih handphone ku diatas meja. Dan ku cari nama fuad di kontak hp ku, lalu ku tekan tombol panggil.
“ Hallo de, de….” baru beberapa saat saja panggilanku tersambung, namun dimatikan.
Ada apa ini, aku semakin penasaran.
“Tiiiiiiiiiiii……………………………..ttttt” lama sekali aku menunggu agar panggilanku diangkatnya.
“Dreeeetttt” bunyi sms masuk di hp ku.
“ Mba maaf belum izin sampean, aku ada MID mba, nanti setelah ini aku langsung menyusul” ucap Fuad dalam sms itu.
Aku tersenyum kecut. “owalah, ternyata…..!”
Yah, aku harus tetap lanjutkan ini. Aku tak boleh patah semangat lantaran kehilangan satu orang, bukankah masih ada 18 panitia lagi yang siap membantuku, kenapa aku mesti takut.
Baru saja ingin ku panggil Adit, untuk ku tunjuk mnggantikan Fuad selama dia tak ada.
“assalamualaikum……….” teriak seseorang dari luar pintu ruangan LBKI. Yah, ternyata Fuad, dia telah kembali dan bersama tika.
“kok bisa??” gumanku dalam hati. Tapi rasa gemasku rupanya lebih banyak dari pada rasa penasaranku. Ku jewer telinga Fuad gemas, reflek teman. Heeeeee. Dan ku marahi dia karena seenaknya saja tanpa menghiraukan tika yang tadi bersamanya.
“ Mba, pesananmu ini mau ku letakan dimana?” tanya tika, mengejutkanku dan menghentikan aktivitas konyolku itu. Aku malu.
Tanpa ku sadar, ternyata sudah pukul 08.00 WIB. Teman –teman peserta pun rupanya sudah mulai banyak yang memasuki ruangan Dan acara uadisi ini sudah selayaknya dimulai, tapi kok serasa ada yang kurang. Ada yang ganjil, Tapi apa??????, aku terdiam, mencoba mencari sesuatu. Dan ku remas otakku untuk berfikir.
“ mba, mas ipang sudah diluar tuh!” ucap wahyu membuyarkan ku. Dan sekarang aku ingat apa kekurangan yang ku rasakan itu. Fanelis, ya dia mas ipang yang aku tunggu.
Acara audisi pun dimulai dengan sederhana, beberapa peserta mulai menampilkan bakat terbaik yang dimiliki, hingga menuju ke peserta 8 semuanya memuaskan dan aku senang melihatnya. namun dari situ aku kecewa, kenapa dari sekian banyak anak yang hadir dan mendaftar tak satu pun kudapati temen-teman seangkatanku. namun baru saja beberapa saat, ninda, rikyat, dan imam fadholi muncul aku cukup senang dan terobati. walau sejatinya bukan mereka yang ku tunggu, Ya. Aku menunggu lina, tin, busro, hasyim dan budi. Karena mereka pernah bilang mereka minat, mereka ingin ikut, dan mereka juga mau mencoba datang ke acara audisiku.
Tapi kemana dan dimana mereka sekarang?????
Aku sedih. Hingga diujung acara mereka pun tak kunjung datang, ku lihat hp ku sesekali, barangkali saja mereka mengirimkanku pesan. Namun alhasil sama, keduanya tak kudapati, entah orang ataupun pesannya. Sama tak ada.
Di antara perasaanku yang campur sari ini, Bu Amel. Beliau memanggilku.
“mba, tolong nanti jam 10.00 WIB, acara audisi di hentikan dulu ya dan boleh dilanjut nanti jam 02.00 WIB. Soalnya nanti ada kunjungan dari pak Dirjen” pintanya sesaat sebelum kami mengakhiri acara audisi.
Aku menggangguk lemas dan tak berkomentar apapun, ku berlalu dari hadapannya dengan membawa kekecewaan untuk kesekian kalinya. Ya, aku kecewa lagi. Lagi dan lagi untuk hari ini aku dikecewakan. Entah aku harus marah kepada siapa, keadaankah???
“oh tuhannn……!!!” jeritku dalam hati.

Cerpen Dloen- Yola, Gadisku. Tapi….

“ satu kata buat kamu, PUAS!”
Kau tau, apa yang membuatnya marah saat ini kepadaku? Mungkin kau tak percaya jika ku katakan hal ini kepadamu. Bayangkan saja aku yang tadi pagi sakit perut, sempat diare sampai terbujur kaku diatas tempat tidur dan merelakan presentasi waktuku begitu saja, malah disemprot habis-habisan, dinasehatin seperti habis mencuri ayam tetangga, hanya karena aku makan nasi bungkus miliknya, ya nasi bungkus pakai ayam yang bersantan. Aneh, kan? Hu! Continue reading “Cerpen Dloen- Yola, Gadisku. Tapi….”

Cerpen Dloen- Dompet yang Hilang dan Anak yang Malang

“Bang, beli minumnya dong!”
“apa?”
alun menunjuk minuman yang dimaksud. Lalu, dia merogoh tasnya, tetapi tiba-tiba wajahnya mendadak pucat. Dompetnya hilang. Pedagang asongan yang lama menunggu, akhirnya kesal juga. Dia ambil kembali minumannya sambil mengomel.
“Kalau nggak punya uang, jangan belagu! Tampang aja kayak orang kaya!”
Kalau saja tidak malu, ingin sekali alun menjitak tukang dagang itu. Namun, dia lebih mengkhawatirkan dompetnya yang berisi surat kendaran, seperti SIM, KTP, kartu pelajar, dan surat-surat penting lainnya. Cepat-cepat, dia menuju parkir motor. Mungkin, terjatuh dan masih ada di dekat motor, dia berharap-harap cemas.
Alun bolak-balik memeriksa tasnya, barangkali dompet itu kesingklep. Namun, tetap dompet itu tetap tidak ditemukan. Sambil duduk di atas motor dan menerawang ke arah hilir mudik orang, alun merenungi nasibnya yang sial.
Alun berfikir, apakah ini adalah teguran dari Tuhan-Nya karena ia melalaikan sesemanya, dan enggan untuk menolong. Alun menyesal, telah membentak anak kecil beberapa menit yang lalu, alun menyesal karena kasar dan merasa paling punya. Sekali lagi alun menyesal.
Alun mengambil sapu tangan dari dalam tasnya, alun yakin beberapa saat lagi air matanya akan tumpah membanjiri wajahnya yang pucat, alun merasa bodoh sekarang setelah beberapa orang melihatnya heran sambil memincingkan mata. Alun tak tau akan berkata apa nanti ketika adiknya sampai diterminal dan memintanya untuk membelikannya sepatu baru.
Sebelum alun menerawang lebih jauh lagi tentang hilangnya dompet dalam tasnya, tiba-tiba saja anak kecil kurus dan dekil itu datang lagi dihadapannya. Ya, anak kecil penjual gorengan tadi. Anak kecil yang beberapa saat yang lalu dibentaknya.
“Kak,” panggil anak kecil itu seraya mengulurkan dompet warna unggu, ya itu memang dompet alun, dompet alun yang hilang.
Saking senang dompetnya kembali, alunsampai lupa untuk mengucapkan terimakasih, alun pun sampai tidak melihat kapan anak itu pergi dari hadapannya. Diperiksanya dompet itu, ternyata uang dan isinya masih utuh. Seketika, muncul perasaan menyesal. Dia sedih karena kalau bukan karena kejujuran anak itu, belum tentu dompetnya bisa kembali.
“ kak, dipanggil-panggil kok diam aja, ngelamunin apa sih?” tanya sosok kecil itu tiba-tiba saja mengejutkan.
“ ibnu, kapan sampai” ucap alun balik tanya, melihat adik kesayangannya yang tiba-tiba saja berdiri tegak tepat disampingnya.
“ aduh, kakak. Makanya jangan ngelamun terus dong, apalagi diterminal kayak gini” ucap ibnu sambil menggoda.
“ iya dek, tadi soale dompet kakak sempet hilang” ucap alun akhirnya, jujur.
“ apa? Hilang? Kok bisa?”
“ iya, tapi sekarang sudah ketemu”
“ ada yang hilang kak? Gimana sih ceritanya?” tanya ibnu penasaran
“ nanti aja ya sayang ceritanya, low sudah sampai rumah!”
“ aduh gak asyik nih kak alun. Tapi gak apa-apa. Asal sekarang belikan ibnu sepatu kalau tidak tas ya kak….WAJIB loh ya?” pintanya sambil memeluk alun erat.
“ ok, yuk” ajak alun akhirnya menutup perbincangan keduanya diterminal cirebon, dan berlalu melaju motornya kencang menuju pasar grosir cirebon dikota.
Alun memakir motornya hati-hati, dan ia sempatkan lagi mengecek keberadaan dompetnya ditas sebelum akhirnya menuju kesalah satu ruko tas dan sepatu disekitar itu, aman. Alun tenang melangkah sambil mengiyakan adiknya ketika tiba-tiba saja sudah meraih satu tas ransel EXSPORT.
“ berapa bang harganya” tanya alun pada pedagang itu.
“ 220 ribu saja mba”
“ boleh di tawar?”
“ ah, mba ini, itu harga murah mba, untuk barang sebagus ini” ucap abang penjual itu.
Sebelum akhirnya mengiyakan tawaran abang penjual tas alun melirik beberapa tas yang lain. Alun jadi teringan anak kecil yang menyelamatkan nya tadi, anak kecil yang baik hati dan jujur, yang telah mengemalikan dompetnya barusan. Ya, alun akhirnya mantap untuk membelikannya tas yang sama seperti ibnu, adiknya.
“ gimana mba? Jadi tidak?” tanya abang itu, mengagetkan alun.
“ iya bang jadi, aku ambil dua ya barangnya, tapi 400 ribu saja, gimana?” pinta alun
“ ok, saya bungkuskan mba” ucap abang itu mengiyakan.
Alun menatap wajah adiknya yang menatap heran kearahnya.
“ ibnu heran ya, kakak beli tasnya dua”
ibnu hanya mengangguk.
“ mau kakak kasihkan sama anak yang tadi sudah mengembalikan dompet kakak”
“ owgh” ucap ibnu akhirnya mengerti.
Setelah beberapa saat kemudian, setelah alun akhirnya menerima barang yang dibelinya, dan membayarnya, alun bergegas berniat balik kemotornya dan putar alur balik terminal. Tapi tiba-tiba saja….
“ kak, sepatunya kan belum beli” ucap ibnu mengingatkan alun, kalau saat ini dia sedanga bersama adiknya.
“ hmmm, gimana low lain kali aja ya sayang, sekarang kita keterminal lagi dulu ya” rayu alun akhirnya.
Ibnu mengangguk pelan, dan alun tau yang sebenarnya terjadi. Alun mengerti dengan melihat wajah adiknya yang layu itu, alun tau kalau adiknya saat ini tentu kecewa berat terhadap keputusannya. Tapi, alun juga tidak bisa menunggu lama lagi untuk secepatnya mengucapkan terimakasih pada anak itu.
Alun melaju motornya lebih kecang lagi, tidak seperti biasanya. Alun tak menghiraukan teriakan ketakutan adiknya, alun hanya berfikir agar secepatnya sampai. Dan sampai pada akhirnya alun tak bisa mengelak lagi ketika tiba-tiba saja ada kendaraan bermotor yang menyebrang, alun banting setir dan tak terjatuh…..
alun merasakan kakinya yang nyeri, aun melihat beberapa goresan pada bagian itu. Tapi sesaat alun lupakan karena melihat adiknya yang menangis kencang, alun memeluknya. Dengan perasaan menyesal dan bersalah.
Setelah motor alun berhasil diberdirikan, dengan beberapa orang yang sempat menolongnya tadi. Akhirnya alun paksakan untuk melanjutkan perjalanannya lagi, ya masih sama untuk menemui anak itu.
“ jangan kenceng-kenceng lagi ya kak” pinta ibnu memelas kearah alun, sebelum motor alun hidupkan.
“ iya sayang, maapkan kakak ya”
………………………….
setelah sampai diterminal, alun bergegas mencari anak kecil itu, tapi wajah si anak seperti ketakutan.
“Terima kasih ya, kamu sudah mengembalikan dompetku. Ini buat kamu”.
Anak kecil itu tampak canggung.
Kasihan, pasti dia merasa ketakutan, gumam alun dalam hati.
“Saya udah nggak sekolah lagi, Kak.”
alun mengernyitkan alis.
“Lho, kenapa?”
“Saya enggak punya siapa-siapa. Ibu sudah meninggal, sedangkan Bapak sejak lama meninggalkan saya. Sampai sekarang, saya belum sekolah.”
alun terdiam. Hatinya merasa iba. Anak itu tak seberuntung alun dan adiknya. Tanpa banyak bertanya lagi alun pamit pulang, dalam hatinya hanya berkata “ anak yang malang”.

Fotografi Tingkat Dasar Bersama Dloen

Sejarah Kamera
Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera Obscura yang merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk menangkap gambar atau bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura dengan lensa pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan yang dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan Girolamo belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada tahun 1727 Johann Scultze dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhada cahaya namun beliau belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan gagasannya.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang dikembangkan sekarang.
Komponen kamera
Sebuah kamera minimal terdiri atas:
Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)
Sistem lensa
Pemantik potret (shutter)
Pemutar film
Sistem lensa
Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam. Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma. Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer. Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan. Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa sudut kecil (tele lens), dan lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa zoom. Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto. Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah kedudukan relatif unsur-unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak antara kedua lensa). Focal lenght memengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.
Pemantik Potret
Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film.
Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa digunakan.

Bagian lain
Bagian lain sebuah kamera, antara lain:
Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat disingkapkan pada objek
Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film,
Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan
lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.
Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.
Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja

Kamera single lens reflect
Kamera instan
Pembagian kamera berdasarkan teknologi viewfinder
Kamera saku
Kamera TLR
Kamera SLR (Single Lens Reflect)

Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya
Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).
Kamera film
Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.
Jenis film
Pembagian film berdasarkan ukuran:
Small format (35mm)
Medium format (100-120mm)
Large format
Angka di atas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap jenis ukuran film haru menggunakan kamera yang berbeda pula.
Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:
Film hitam putih
Film warna
Film positif
Film negatif
Film daylight
Film tungsten
Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)
Kamera polaroid
Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.
Kamera digital
Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda.
Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory card.

BLOGGING Versi Dloen…

APA SIH BLOG ITU??
Sebuah kata populer untuk menyebut sebuah website yang berisi tulisan, gambar, vidio bahkan berisi komentar orang lain. Istilah Blog diperkenalkan oleh John Barger pada tahun 1997, berasal dari kata Web dan Log. Web adalah Website dan Log adalah catatan kronologis. Istilah blog dipakainya untuk menyebut nama kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara rutin disertai dengan komentar-komentar oleh orang lain dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik.
ALASAN MEMBUAT BLOG

Suka menulis
Dokumentasikan perjalanan hidup
Sampaikan ide pemikiran
Mempengaruhi masyarakat
Media protes/ kritik tapi tidak mungkin termuat dimedia public
Mengisi waktu
Ikutan tren
Cari kenalan/teman baru
Cari peluang bisnis
Biar ngetop dan terkenal
Biar berguna dimasyarakat
Menyalurkan hobi narsisme
Hampa hidup tanpa ngeblog
Dll

MANFAAT NGE-BLOG

Potensi menjadi terkenal
Potensi mendapat duit dari blog
Menjadi pintar menulis(bisa karena terbiasa)
Wawasan luas
Lebih peka terhadap kondisi sosial
Punya teman baru dari berbagai penjuru dunia
Membangun komunitas
Membangun brend/merek pribadi
Memberi manfaat bagi orang lain/masyarakat
Ide/ produk akan dikenal luas oleh masyakat melalui internet
Kepuasan pribadi
Jadikan hidup lebih bermakna
Dll