Peran Intelegensi dalam Berkomunikasi – CELOTEH SI DLOEN

Peran Intelegensi dalam Berkomunikasi

Manusia diciptakan dan dilengkapi dengan kecerdasan yang memiliki kemampuan luar biasa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain dan kecerdasan sebagai suatu kemampuan ini pulalah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi ini, dengan kecerdasan ini pula manusia dapat menjalani kehidupan yang dinamis dan beradab. Adapun kecerdasan atu inteligensi manusia mempunyai implikasi sebagai suatu kemampuan.

Disinilah intelegensi menjadi konsep mengenai atribut psikologi pada diri manusia, yang mana intelegensi definisi dari salah satu kemampuan mental, pikiran, atau intelektual manusia. Inteligensi merupakan merupakan bagian dari proses    “ proses kognitif pada urutan yang lebih tinggi (high cognition). Secara umum inteligensi biasa disebut kecerdasan. Perkembangan faham dalam psikologi selanjutnya menggeser pandangan yang bersifat fisikal seperti itu kearah pandangan yang lebih bersifat mentalis.

inteligensi merupakan salah satu konsep yang paling sulit untuk didefinisika, Namun merupakan pula yang paling populer. Semua orang mudah merasa memahami makna inteligensi sebagaimana memahami makna istilah emosi atau kepribadian. Mengapa inteligensi dianggap begitu penting, karena terletak pada keyakinan orang bahwa inteligensi mampu memprediksikan berbagai aspek perilaku manusia.

Meskipun pengertian dari     kebanyakan berbeda dari pengertian para ahli akan tetapi tidak sedikit orang yang menaruh harapan diluar proporsi. dimana orang yang memiliki taraf inteligensi yang lebih tinggi akan memiliki kecenderungan untuk memecahkan permasalahan yang sama bila dibandingkan dengan seseorang yang memiliki taraf inteligensi yang lebih rendah. Perbedaan inteligensi tersebut bukan terletak pada kualitas inteligensi itu sendiri, tetapi terletak pada tarafnya. Di akui adanya suatu perbedaan kecepatan dan kesempurnaan seseorang dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi, sehingga hal tersebut memperkuat pendapat bahwa inteligensi itu memeng ada dan berbeda-beda pada setiap orang.

Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan tuntutan tugas dan lingkungan yang baru merupakan indicator yang penting bagi inteligens, sebab kemampuan beradaptasi merupakan perilaku yang kom[pleks sehingga melibatkan penggunaan fungsi         inteligensi. Berdasarkan dari hasil penelitian oleh para ahli inteligensi umum (IQ) mempunyai peran penting dalam aspek kehidupan manusia. Misalnya: pencapaian karir, kinerja jabatan, prestasi akademik, kreativitas, dan kualitas kesehatan.

Adapun Indikator    “ indikator penting dari suatu perilaku inteligensi berdasarkan hasil penelitian mengenai kemampuan memproses informasi adalah berkaitan dengan ingatan jangka pendek, pengtahuan umum, penalaran dan pemecahan masalah, dan perilaku adaptasi.

Makin tinggi kecerdasan atau inteligensi manusia maka seseorang tersebut akan lebih cepat dan efektif didalam menentukan strategi berdaptasi dengan perubahan tugas dan lingkungan yang baru begitu pula sebaliknya

Berkaitan dengan pemrosesan pesan, secara gairs besar bagaimana seseorang itu berkomunikasi, intelegensi mempunya andil atau peranan. Bahwasanya Setiap unsur komunikasi sangatlah penting dalam efektivitas komunokasi, baik komunikasi melalui media cetak, media elektronik dan sebagainya. Namun demikian peran komunikator dan komunikanlah yang sangat penting karena sebuah pesan akan timbul jika ada kedua hal tersebut. Begitu juga sama dengan halnya efek dan timbal balik yang tibmbul dari dari komunikator dan komunikan. Komunikasi akan berjalan dengan efektif jika seorang komunikator dan komunikan memiliki inteligensi yang tinggi. Semakin tinggi taraf inteligensi yang dimiliki seorang komunikan dan komunikator maka sebuah kreatifitas akan timbul dari kedua belah pihak tersebut dan akan menciptakan sebuah komunikasi yang berfariasi, baik isinya maupun prosesnya.

Sebuah pesan dapat disampaikan dalam berbagai bentuk. Misalnya dalam media cetak seorang penulis(komunikator) harus mempunyai taraf inteligensi yang tinggi agar mampu membuat sebuah karya tulis(pesan) yang menarik dan bagus. Begitu juga sama halnya dengan seorang pembaca (komunikan) harus mampu menyeimbangi penulis tersebutagar mampu membaca karya atau pesan tersebut.

Teknik pengendalian perilaku orang lain yang disebut     Bahasa    . Dengan bahasa, yang merupakan kumpulan kata-kata, kita dapat mengatur perilaku orang lain. Misalnya Ibu kita dari Amerika dapat kita gerakan untuk datang ke rumah kontrak kita di Bandung dengan mengirimkan kata-kata lewat telepon atau surat. Dengan teriakan     Bapak!     seorang anak kecil dapat menggerakkan leleki besar diseberang jalan untuk mendekatinya. Inilah beberapa contoh penyampaian pesan yang berfariasi,baik berupa perintah, aba-aba dalam kepolsian dan pramuka, panggilan dan lain-lain.

Inilah kekuatan bahasa, kekuatan kata-kata, the power of words. Mungkin inilah yang membedakan kita dari binatang. Kitab suci Al-Quran menyebutkan penciptaan manusia dengan mengatakan,     Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.    (55:2-3) Dalam berbicara, seperti kata prang arab, ada sihirnya. Dan berbicara menggunakan bahasa. Bahasab pada gilirannya, adalah pesan dalam bentuk kata-kata dan kalimat; untuk selanjutnya kita sebagai pesan linguistic.

Manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara-cara tertentu. Setiap cara berkata memberikan maksud tersendiri. Cara-cara ini kita sebut pesan paralinguistik. Tetapi manusia juga menyampaikan pesan dengan cara-cara lain selain dengan bahasa, misalnya dengan isyarat; ini kita sebut pesan ekstralinguistik. Kita akan membicarakan pesan linguistik dengan menguraikan ihwal bahasa, hubungan bahasa dengan persepsi dan berpikir, makna dan teori general semantic dari Korzybski yang menganalisa proses penyandaian (encoding).

Dengan demikian kecerdasan atu inteligensi manusia mempunyai implikasi sebagai suatu kemampuanyang bisa dikatakan berkaitan dengan proses penyampaian pesan atau berkomunikasi seperti sebagai berikut :

  1. Kemampuan mengklasifikasi pola    “ pola objek

Seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan stimulasi-         stimulasi yang tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun.

  1.     Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)

Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang apakah inteligensinya tinggi atau rendah.

  1. Kemampuan menalar secara deduktif

Yaitu kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang detail.

  1. Kemampuan menalar secara induktif

Yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau penjelasan menjadi suatu kesimpulan yang mewakili.

  1. Kemampuan mengembangkan konsep

Yaitu kemampuan seseorang memahami suatu cara kerja objek atau fungsinya dan kemampuannya bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian.

  1. Kemampuan memahami

Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi didalam suatu masalah dan kegunaan    “ kegunaan hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.

    

DAFTAR PUSTAKA

Suryabruta, Sumadli,     Psikologi Pendidikan. Rajawali Press: Jakarta

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Rosdakarya: Bandung

Sarwono, Sarwito, Wirana. Pengantar Umum Psikologi< Bulan Bintang: Jakarta, 1976

Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Andi Offce: Jogjakarta

 

Published by dloen

Aku Fadlun, Anak pertama dari 4 bersaudara, kelahiran Indramayu, 19 Juni 1992. punya cita- cita dan mimpi menjadi orang hebat. menempuh pendidikan kuliyah di UIN Walisongo Semarang, besar harapan bisa mengubah perekonomian keluarganya di masa depan.