Review Jurnal: HERMENEUTIK ONTOLOGIS-DIALEKTIS HANS-GEORG GADAMER

Judul Jurnal : HERMENEUTIK ONTOLOGIS-DIALEKTIS HANS-GEORG GADAMER (Produksi Makna Wayang sebagai Metode Dakwah Sunan Kalijogo)

Tahun : 2017

Penulis : Hasyim Hasanah

Publikasi : Jurnal At-Taqaddum, Volume 9, Nomor 1

Link : http://journal.walisongo.ac.id/index.php/attaqaddum/article/download/1785/pdf

Halaman : 33 Hal

Reviewer : Fadlun (1901028003)

Tanggal : 27 Maret 2020

REVIEW

A. Gambaran Umum

Tulisan Sejarah masuknya Islam ke Indonesia (khususnya pulau Jawa) terjadi pada saat masyarakat Jawa telah memeluk agama yang sudah mapan yaitu Hindu-Budha. Islamisasi menjadi hal yang sangat sulit dilakukan dengan kondisi masyarakat yang memiliki pondasi keyakinan kuat dan mapan. Islam memiliki tantangan untuk diterima sebagai keyakinan baru dalam struktur sosial masyarakat Jawa. Dibutuhkan media dan interpretasi sosiologis yang efektif agar dakwah Islam dapat diterima di setiap lapisan dan golongan masyarakat. Sunan Kalijaga adalah salah satu walisanga yang memiliki keberanian luar biasa dalam melakukan proses islamisasi di tanah Jawa. Media yang diterapkan untuk penyebaran agama Islam (dakwah) adalah dengan pelakonan wayang. Wayang adalah sarana dakwah yang berorientasi pada upaya internalisasi nilai-nilai Islam melalui cerita Mahabharata. Wayang sampai saat ini masih bersifat kontradiktif sebagai sesuatu yang halal, atau diharamkan. Namun sejarah juga telah membuktikan bahwa wayang dengan perkembangannya dari masa ke masa telah menunjukkan komitmen dan aktualisasi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan yang tetap dipertahankan dan bahkan telah diwariskan dari generasi ke generasi. B. Pembahasan 1. Teori Utama yang Digunakan Penulis menggunakan teori utama Hermeneutik Ontologis aliran Dialektis yang dicetuskan oleh Hans Georg Gadamer dan berupaya mencoba menerapkan hermeneutik Gadamer ini dalam menganalisis makna wayang sebagai media dakwah Sunan Kalijogo.

2. Metode Penelitian

Jurnal ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sifat pada penelitiannya penelitian library research serta metode menggunakan metode deskripti dengan mengggunaka teknik pengumpulan data teknik reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. 3. Hasil yang Diperoleh Penelitian berhasil menunjukkan hermeneutika filosofis menurut Gadamer bukan sebagai suatu metode berfilsafat, melainkan kesadaran estetis berfilsafat dari fenomena pemahaman. Pemahaman menurut Gadamer sangat memperhatikan konsep the force-understanding dan pre-understanding, kemudian menentukan pentingnya prejudice, melibatkan waktu, dan fusion of horizons. Hermeneutik Gadamer dapat dimanfaatkan untuk produksi makna wayang Sunan Kalijogo. Sementara konsep Gadamer tentang hermeneutik ontologis dari makna Wayang bagi dakwah, secara teoretis dan praktis memiliki implikasi bagi aktivitas dakwah. Implikasi teoretis dakwah dari produksi makna wayang dalam perspektif Gadamer terkait dengan dengan dua hal yaitu produksi makna media dakwah dan produksi makna konten atau substansi pemahaman tentang materi dakwah.

C. Auto Kritik dan Kelengkapan Jurnal

1. Kelebihan a). Penulis memaparkan secara jelas dan lengkap dan memberikan pengantar yang baik pada jurnal dengan memberikan gambaran definisi dari hermeneutik b). Penulis memberikan penulisan dan isi abstrak yang baik karena penulis dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai fungsi hermeneutik ontologis Gadmer terhadap wayang sebagai metode dakwah c). Penulis menggunakan metode yang tepat dan dijelaskan secara rinci dan lengkap sehingga ditemukannya hubungan antara Hermeneutik Gadmer dan mampu memberikan gambaran implikasinya terhadap dakwah wayang

d). Penulis sudah menyertakan referensi dan kata kunci sebagaimana aturan pada abstrak umumnya.

2. Kekurangan a). Dari segi penulisan, jurnal ditulis kurang sedikit kurang rapi karena pada: Pemakaian kata masingmasing harusnya di tulis (masing-masing), Ketidak konsistenan penulis dalam menggunakan kata kalijogo atau kalijaga dalam penulisan jurnal dan ada spasi dan huruf yang berantakan didalam jurnal sehingga ada dua kata yang penulisannya nyambung atau nggandeng.

D. Korelasi Penelitian Dengan Mata Kuliah Filsafat Ilmu

Kajian tentang pemikiran hermeneutik Gadamer untuk memberikan analisis ontologi dengan pemahaman dan hasil yang komprehensip. Dimana hermeneutik sebagai kerja filsafat dan praktis menurut Gadamer dilakukan dengan memperhatikan enam alur kerja yaitu, interpretator, teks interpretatif, historis teks, prasangka, analisa data, dan prasangka legitimate (Darmaji, 1999:161). Sedangkan dalam landasan ontologi sebagai cabang filsafat yang mencoba: a). melukiskan hakikat ada yang terakhir (yang satu, yang absolut). b). menunjukan bahwa segala hal tergantung pada eksistensinya. c). menghubungkan tindakan dan pikiran manusia yang bersifat individual. Jadi landasan ontologis yang di maksud peneliti mengacu pada apa yang digarap dalam penelitiannya atau apa yang hendak diketahui melalui hermeneutik Gadmer. Karena berkaitan dengan filsafat ilmu, maka yang dimaksud dengan landasan ontologis adalah titik tolak penelaahan ilmu pengetahuan berdasarkan sikap dan pendirian filosofis yang dimiliki seorang ilmuan.

E. Kesimpulan

Peneliti dalam menerapkan hermeneutik Gadamer dalam menganalisis makna wayang sebagai media dakwah Sunan Kalijaga sudah betul karena budaya jawa terpengaruh dari peninggalan hindu budha. Jadi untuk proses Islamisasi adalah tantangan tersendiri untuk Dai saat itu. Untuk itu diperlukan strategi dakwah yang tepat salah satunya menggunakan wayang dan saat itulah terpadu dengan budaya Islam, secara halus memasukkan nilai ajaran keislaman pada wayang perlahan tapi pasti masyarakat Jawa berangsur mulai masuk dalam Islam tanpa paksaan.

Published by dloen

Aku Fadlun, Anak pertama dari 4 bersaudara, kelahiran Indramayu, 19 Juni 1992. punya cita- cita dan mimpi menjadi orang hebat. menempuh pendidikan kuliyah di UIN Walisongo Semarang, besar harapan bisa mengubah perekonomian keluarganya di masa depan.