Soekarno Cafe

Aku terkejut, telah ku dapati sosok Harry. Tapi bukan dia yang ku kenal. Dia berubah, bukan hanya sikapnya padaku, bukan karena dia bertambah gemuk seperti kebanyakan orang bilang, tapi karena saat ini aku mendapatinya merokok. Sejak kapan?, kenapa?, pertanyaan itu spontan mengganggu fikiranku. Aneh, kenapa aku harus sedih dan peduli dengan keadaannya yang demikian, bukankah Harry yang sekarngpun Nampak bahagia?, benarkah?!
Jalani takdir dan jadikan semua pelajaran, jangan pernah menyerah dan jadilah wanita yang tegar. Fokus dengan impian dan cita-cita.
Ah, dia yang menginginkanku pergi dan menjauhinya. Entahlah. Apa yang Ia fikirkan. Jelas tak pedulikanku lagi. Tapi aku cukup bahagia, ya. Sangat bahagia ketika bisa ku saksikan dengan jelas matanya memujiku, mulutnya yang spontan terkejut karena penampilanku mala mini, sepertinya ia menyukainya.
Andaikan saja hatinya tau, aku masih sangat mengharapkannya kembali dan merajut kasih.
3 Januari 2014, Semarang.

Published by dloen

Aku Fadlun, Anak pertama dari 4 bersaudara, kelahiran Indramayu, 19 Juni 1992. punya cita- cita dan mimpi menjadi orang hebat. menempuh pendidikan kuliyah di UIN Walisongo Semarang, besar harapan bisa mengubah perekonomian keluarganya di masa depan.

2 replies on “Soekarno Cafe”

Comments are closed.