contoh naskah teater (panjang)

AB 1

1.Sebuah rumah kumuh dan kotor, tampak     seorang lelaki paruh bayah yang berumur kepala empat-an sedang duduk     melentangkan kedua kakinya diantara kertas-kertas kecil yang dianggapnya keramat. Pak bayhaqi namanya, ia terlihat pusing dan sesekali menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.

Lampu : gelap-terang

Panggung : dibuat kotor berserakan, diisyaratkan kekumuhan penghuninya.

Music :Terdengar lembut, pelan-pelan        tenang         bunyi suara gitar. kemudian bising seketika, seiring ketika bu ofy memasuki panggung dan membanting barang yg dipegangnya,,,

Pak bayhaqi : huftttt    .(menguap sambil menutup mulut dengan tangannya, lalu mengubah posisi duduk. Menyeret salah satu kakinya dan meletakan tangan kirinya pada jidat sambil masih menatapi kertas-kertas miliknya).

Pak bayhaqi bangun dari tempat duduknya, lalu melangkah melihat dan mengamati keseliling rumahnya.

pak bayhaqi :         hmmmm ( berguman), alas tanah ini( sambil menjongkok, n mendulit tanah dgn ), dinding ini ( memegang bagian dinding), atap itu( tatapannya diarahkan keatas) dan semua yang ada pada rumah ini ( sambil melentangkan tangannya keatas, dengan memutar2kan tubuhnya), akan ku tinggalkan, hahahaa    .karena aku akan kaya raya, aku akan bergelimangan harta q akan menyulapnya lebih dari indah, megah, dan berwarna, haaaaahaaa    ..dengan kertas-kertas ini (sambil menjongkok, n membereskan jejeran kertas kecil itu lalu memeluknya sambil menerawang).

11.Tiba-tiba ibu ofy datang dengan membawa tempat penyimpanan beras, lalu membantingnya dibelakang tempat suaminya berdiri.

Ibu ofy : dasar kakek tua, apa tidak ada kerjaan lain yang kamu lakukan kecuali memeluk kerta-kertas keparatmu itu?

Pak bayhaqi: alah, perempuan bisanya hanya marah-marah dan menyalahkan, tidak tau apa kalau suaminya sedang berfikir keras untuk perubahan.

ibu ofy : perubahan gundulmu, hari ini beras sudah habis lagi, uangpun tinggal 7ooo perak, lalu mau kasih makan apa istri dan anakmu, hekh?

Pak bayhaqy : pikirkan saja dulu olehmu fy, kau sebagai istriku, kau juga yang melahirkan anak-anakmu, bukan dari perutku kan?, hutanglah dulu untuk hari ini, kalau aku jadi kaya kau juga yang akan bahagia, hahahaha     ( lalu duduk, dan meminum tehnya).

Ibu ofy : dasar suami sialan ( sambil mengambil tempat beras yang tadi ia lempar), aku pusing memikirkan makan, kau malah sibuk memikirkan impian kosongmu.

Pak bayhaqy : fy    fy    .kamu seperti tak bersekolah saja, yang namanya harapan, cita-cita, angan dan impian itu bagus,     memang baik dan harus kita miliki, kamu itu lohhh     bagaimana orang pengen kaya kok, malah dilarang.

Ibu ofy : malas aku pak ngomong sama sampeyan..huffftttt ( pergi melangkah meninggalkan pak bayhaqi).

111.Pak bayhaqi mengambil rokoknyayang hanya tinggal sebatang, melempar bungkusnya sebelum memastikan bila isinya memang tak tersisa lagi, menyuladnya dengan api lalu menghisapnya dalam-dalam.

Terdengar dari luar rumah.

Yayah : bu, minta uang?

Ibu ofy : ga ada

Yayah : hayolah bu, ga banyak 2000 aja, buat beli nasi rames dan gorengan

Ibu ofy : ga ada, ya ga ada, mau 500, 1000 kek, 2000 kek tetep ga ada.

Kemudian, ibu ofy keluar dengan membawa sapu disertai yayah yang sesekali menarik lengan ibunyadan merengek manja sambil mengucek-ucek matanya.

Yayah : hayolah bu, jangan pelit begitu aku lapar

Ibu ofy : minum air putih saja yang banyak sana ( sambil jongkok menyapu, pak bayhaqi menengok istri dan anaknya lalu meringis).

Yayah : lah kok gitu, kalau nanti aku kena maag gimana?

Pak bayhaqi : bagus itu, jadi kamu tidak susah lagi menyaingi kakakmu gagagagga( ketawa keras)

Yayah : bapak diam aja se kalau tidak punya uang, awas aja kalau ikutan berkomentar ( sambil menuding kearah bapanya dan menghentakan kakinya keras).

Pak bayhaqy : ikhh serem..tacuuuuttt    hahahaa    .( sambil membawa pergi kertas judiya).

Yayah : bapaaaaaaak        .( geram)

Bu, ,,,

Ibu ofy : iya..(masih terus menyapu tak pedulikan yayah)

Yayah : mana uangnya, aku lapar ( mengekang pundak ibunya dan menatap mata ibunya tajam dan berteriak).

1VTiba-tiba iikh datang membawa kantong plastic hitam kecilnya, sambil menggoyangkan sedikit pinggulnya, lalu duduk didepan adegan yayah dengan ibunya tak peduli, seakan tak melihat keganjilan apapun, membuka nasi bungkusan yang ada didalamnya, lalu memakannya lahap.

Sedangkan yayah melepas cekalannya, lalu terperangah dengan kakaknya, dilain sisi sang ibun perlahan menjauh dan kabur dengan mengelus dada bersyukur dengan kedatangan anak sulungnya. Yayah iri, mengingat perutnya yang sedari tadi kelaparan dan ingin makan sedang ibunya yang tak mau memberinya uang.

Yayah : sepertinya makananmu enak ka?

Ikkhh : (diam, acuh, n msh terus makan)

Yayah : bagi donk ( mendekat dan menunduk, sambil mengigit jari telunjuknya)

Ikkh : (menghindar, memutarkan tubuh dan makanannya )

Yayah : kalau kau tak mau makananmu aku rebut paksa, berikan sisa uangmu padaku ka? Tentu kau bisa makan dengan tenang.

Iikh : kalau kau tak berisikpun, aku sudah tenang

Yayah : hey, bukankah kau kakakku? Kenapa kau juga pelit padaku?

Iikh : nggak! nggak mau. Uangku hanya tinggal seribu dan akan kubelikan permen agar mulutku tak bau ketika ada orang bertamu nanti.

Yayah : cuihh..(berludah lalu bangun), dasar kau kelinci lagaknya kaya puteri saja,,gilaaa    ..sombong, pelit dan angkuhnya, awas saja kau nanti ( sambil pergi ).

V.Disamping iikh yang masih asyik makan, tiba-tiba atik ( jadi cwok ) datang dengan membawa setangkai bunga, lalu mengejutkan ikkh dan menutup matanya.

Iik : pasti maz putra ( fitri) khan?, ikhhh    genit akhh    ( tangan atik dilepaskan kecewa lalu bangkit hendak pergi dan     ikkh menoleh, menutup mulutnya), oh my god, ( secepat kilat menarik tangan atik), maz jangan ngambek donk, bunganya bagus ( mengambil bunga dari tangan atik sambil bermanjaan dipundak atik), maz aku yang cakeeep sedunia, tadi aku kidding-kiddingan kok, ngetes aja(sambil manja)

Atik ( ato): bener neh de, ga lagi boongin maz kan?

Iikhh: swerr wer ewer dech maz,( sambil mengangkat kedua jarinya)

Atik : bener de?

Ikhh : ikhh maz ato kok ga percaya juga, mau aku cium apa? ( jinjit, merem-merem sambil memonyongkan bbirnya)

Atik : ga de, heheee iya aku percaya ( sambil menutup wajahnya)

Ikkh : gitu donk, ya udah jalan yuukk

Atik     : huu de, jalan duluan ( lalu mengelus dada), untung        .

BAB 11

I.Hingga pukul 12.00 siang, dagangan bu isma dan pak rikyat masih terlihat sepi, tak ada pembelinya pembelinya .bu     isma yang tadinya hanya mengipas2kan kertas kebadannya dan pamit undur diri hendak masak .Sedangkan secara diam-diam, yayah sejak lama, ketika isma hendak pergi, sedangkan pak rikyat pun sibuk membaca Koran,

    

Lampu : redup, terang, redup, terang

Music : Gothik, seram dan membuat suasana mencekam ( gendang)

    

    yayah pergi ke bakul bu isma lalu mengambil 4 roti, menyelipkannya dalam baju, menyerundup dan pergi, tapi terjatuh dan roti itu tertimggal satu, yayah tidak sempat mengambilnya karena bu isma pun kembali kearah bakulnya.( bu isma masuk panggung lagi, lalu matanya tertatap pada nampan yang kosong).

Mpok Isma : Betul-betul kurang ajar itu orang! Siang-siang sudah mencuri! Dasar orang     jadah! Kau tahu Pak Tua? Roti yang ada dimeja     sudah dicuri, padahal hari nch kita belum dapat uang .
orang sialan! kemana kau? Heh, jangan seenaknya mencuri! Kembalikan dulu roti daganganku ! Awas!
isma terlambat, yayah begitu cepat, begitu berhasil mengambil roti, ia lari dan isma hanya mendapati suaminya yang tengah asyik dengan korannya saja, suaminya pun jadi sasaran kemarahannya)

    

Mpok Isma : bapakkkkkkkk, ,,,

Pak Rikyat : ada pa sih bu, ga usah teriak2 akh ( masih membaca Koran)

Mpok Isma : rotiku pak ( sambil memungut yang satu, n mencari yg lain),

Pak Rikyat : kenapa dengan rotimu ( isma menarik Koran rikyat, dan membuangnya)

Mpok Isma : kamu bilang kenapa? Setelah     roti milik kita habis dicuri, hehh??

Rikyat: apa? Dicuru?, dicuri siapa bu? Mana malingnya?, berapa roti yang habis ( bangun dari tempat duduknya lalu mutar-muter), bapak akan pukul dia pakai Koran ini ( mengambil Koran itu kembali, lalu menggerak-gerakannya).

Mpok Isma: ya ampun pak-pak, urip kok baca Koran terusssss, ga bisa diandalin buat gentian jaga, ditinggal sebentar saja sudah kemalingan apalagi q tak ikut jaga bisa ludes lag inch warung.( duduk, lalu memegangi jidatnya dengan kedua tangan

Pak Rikyat : bu, maafkan lah aku    .( merayu isma)

1VTiba-tiba bayhaqi datang menghampiri keduanya, dan memotong ucapan rikyat.

Pak Bayhaki: lucu sekali kau yat, sudahlah sini aku ingin berbicara serius, tentang pulus, pasti kau tertarik lah.( ke-2 nya menengok, dan rikyat mendekati bay, dengan persetujuan istrinya dgn anggukan)

Pak Rikyat : sudah jangan bertele2, kamu punya rencana apa lagi?

Pak Bayhaqi : bagaimana bila kau memberikan modal untuk maalam ini, aku jamin kau tidak akan menyesal nanti, karena mimpi kemaren aku bertemu dengan tuhan, dia mengatakan padaku bila mlam nanti keajaiban akan datang,,,hahhaa    kau pasti percaya bukan?

Pak Rikyat : apa taruhanmu?, apa kau masih punya harta simpanan hingga memintaku memodalimu lagi?, ( bay geleng2 kepala)

Lalu?, kalau kau kalah bagaimana?kasihan pula keluargamu?

Pak Bayhaqi: hanya saja sertifikat rumah jika kamu mau tapi         tenanglah, malam ini akan berbeda, liat saja nanti    .

V Belum berakhir apa yang ingin bayhaqi katakana istrinya tiba-tiba mendatanginya dengan muka merah padam ( marah), dengan tangan dipinggang.

Bu Ofy : hey pak tua, aku pontang-panting mencari hutang, rupaya kamu disini, aku tak mau tau yang penting sekarang    ..

Pak Bayhaki : beras kan? ( sambil menggandeng pundak istriny meninggalkan isma, n rikyat yang bengong mengekor)

Bu Ofy : hee(tersenyum), mksud mu, kamu sudah punya uang rupanya. Mana ( mencari ke semua kantong suaminya), mana, biar aku saja yang belanja, kau bisa merasakan lezatnya nanti, mana pak tua( mutar-er).

Pak Bayhaqi : ahahahaha ( duduk), dasar perempuan matre, maksudku, kau bisa ambil dulu diwarungnya rikyat.

Bu Ofy: oh    rupanya kau    (menjewer)

Pak Rikyat : gapapa kok mpo, minta saja sama istriku

Bu Ofy : yg bener pak ?( melepaskan jewerannya), oh ya trimakasi

Mpok Isma : tidak bisa? , enak saja main ambil, hutangmu saja yang 15000 belum kau lunasi, mau hutang lagi, aku bosen dengernya.

Bu Ofy: hayoo lah buu( bayhaki mau kabur, ditarik lagi telinganya)

Pak Rikyat : besok q yg jamin mpok ofy bakal melunasinnya

Pak Bayhaqi : iya mpok, tenang aja, aye bakal jaddi orang kaya,,janji dech,,heheee bini aye hutang lagi dulu yaaaa    

Mpok Isma: ya udah sekarang kerumah, berasnya aku tinggal soalnya

Bu Ofy: okeey dch mpo, sblumnya mksh bgt ya

Mpok Isma : huuu,,

Bang sekalian tutup aja yuuk dagangannya lagian sepi dari pada nnti dhutangin lagi

( sambil beres2 lalu berjalan didepan bay n ofy).

Pak Bayhaqi : lepasin donk bu, sakit nih

Bu Ofy: heeee, ya pak    .

BAB 3

Malam telah larut, lampu minyak telah lama dinyalakan. Kecuali Pak bayhaqy yang memang belum pulang, semua penghuni di rumah itu telah lama lelap bersama mimpi-mimpi indahnya. Ya, tak ada yang perlu dikerjakan selain tidur. Hanya dengan tidurlah keluarga semacam itu bisa tentram dan sunyi.

Pak bayhaqy memasuki panggung

Music : klasik melankonis

Lampu :setengah gelap

Pukul sebelas malam, pak bayhaqy baru pulang. Tubuhnya sedikit oleng pertanda sedang mabuk berat. Mulutnya menceracau-ceracau tak karuan. Memanggil-manggil

bu ofy Istrinya.bayhaqy.
pak bayhaqy : fi, ofy, aku gagal Tum, hik, aku gagal mendapatkan kupon itu, padahal nomornya jitu, hik. Jika saja tidak, mungkin malam ini kita sudah bercinta di Griya CL, eh, hik, bercinta? O ya, malam ini kita bercinta lagi ya fy, hik, itulah obat bagi segalanya, hik. Tenanglah fy, besok akan kupikirkan lagi kabar tentang merah delima, hik. fy, hik, ofyyyyy

..

(Mulut bayhaqy terus menceracau, dalam benaknya sudah terbayang nikmatnya bercinta dengan Istrinya. bayhaq kemudian bergerak menuju salah satu kamar dalam gubuknya, tapi bukan ke kamar diman aofy     Istrinya telah lama terlelap. Barangkali gara-gara terlalu mabuk sehingga ofy lupa bahwa ia telah masuk ke kamar iik anak gadisnya. Dan    )

 

Music : mencekam

Lampu : gelap redup    ..

Ditambah jeritan, erangan iikkkk, diatara bayhaqy yang mengigo sampai membangunkan ofy istri bay, yang langsg memasuki panggung kearah kamar anaknya ketakutan dan    ..

Ofy terperangah tidak percaya lalu keluar panggung dan mengambil sapu.

Ofy : Alah sudah! Dasar pembual!

(ofy memotong ucapan suaminya, bertengkar dengan lelaki ini, tak akan menghasilkan apa-apa. Otaknya sudah budek., emosinya membara. Ia tak berhenti memukul suaminya dengan sapu     walau     sedang mabuk . Weeaalahh, tololnya, kalau kau samapai sekarat pun ga bakal kamu jadi kaya pak tuaaa    ( menangis, berhenti memukulkan sapu pada bagian tubuh suaminya yang terkapar tak berdaya diantara maboknya)    ..kamu hanya membuat hidup keluarga kita makin sekarat saja,,,,,,lihatlahhh kearah anakmuuu yang kau nodai dengan tanganmu sendiri ( menolehkan kepala suaminya kearah anaknya yang krodongan pkai sarung menangis menggil), lihat pak tuaaaaaa    kau menghancurkan masa depannya apa kau masih ingin bermimpi haaaaaa??? Dasar bajingannnnnnn             ( teriak).

 

Tamat lampu mati        

Published by dloen

Aku Fadlun, Anak pertama dari 4 bersaudara, kelahiran Indramayu, 19 Juni 1992. punya cita- cita dan mimpi menjadi orang hebat. menempuh pendidikan kuliyah di UIN Walisongo Semarang, besar harapan bisa mengubah perekonomian keluarganya di masa depan.

5 replies on “contoh naskah teater (panjang)”

  1. damae@ hehehehe upzz…q bru inget trnayata lupa nyntumin judul hehehhe
    ” Gaple’i”
    tuh yg kmaren tggl 25 nov 211 yg dipentaskan teman2 fak. Dakwah diaudit kampus cyang….

    gak juga ce…cman bagian dari nak teater hahhaa…n ge pngen mndalami aja kok mae….

Comments are closed.