DAKWAH PARA ROSUL

  1.                                                  I.                                                                                         PENDAHULUAN

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, kepada-NYA lah kami memohon rahmat, pertolongan juga ampunan. Sholawat serta salam semoga tercurah selalu bagi Muhammad Rosulallah, keluarga, para sahabat serta bagi umatnya.

 

  1.                          II.                                                                                         RUMUSAN MASALAH
  2. Pengertian Dasar Nabi, Rosul
  3. Subtansi, Misi Para Rosul dan Nabi
  4. Tugas Pokok dan Ruang Lingkup Dakwah Para Rosul:
    1. Dakwah Nabi Nuh AS
    2. Dakwah Nabi Hud AS
    3. Dakwah Nabi Sholeh AS
    4. Dakwah Nabi Ibrahim AS
    5. Dakwah Nabi Luth AS
    6. Dakwah Nabi Yusuf AS
    7. Dakwah Nabi Syu\’aib AS
    8. Dakwah Nabi Musa AS
    9. Dakwah Nabi Daud AS
    10. Dakwah Nabi Sulaiman AS
    11. Dakwah Nabi Isa AS

 

 

  1.         III.                                                                                         PEMBAHASAN
  2. A.                         Pengertian Dasar Nabi, dan Rosul

Rasul adalah seseorang dengan jenis kelamin laki-laki yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT dan memiliki kewajiban untuk menyebar luaskan wahyu tersebut. Nabi adalah seseorang dengan jenis kelamin pria yang mendapat wahyu dari Allah SWT namun tidak wajib disebarkan kepada orang lain.[1]

Rasul adalah manusia yang diutus untuk mengajarkan kalam Allah tersebut. Seperti yang dikatakan dalam firman-Nya dalam surat al Ghaasyiyah/88:21-22, \”Fadzakkir innamaa anta mudzakkir, lasta           ¹ alaihim bi mushaithir           , Sampaikan ajaran (Tuhan) karena sesungguhnya engkau orang yang menyampaikan ajaran, dan engkau bukanlah orang yang ditugasi untuk menguasai mereka. Dan ayat senada ada pada QS 87:9, yaitu Nabi s.a.w. diperintah untuk menyampaikan ajaran, karena ajaran dari Tuhan itu bermanfaat bagi manusia. Sedangkan Para Nabi adalah orang-orang yang menjadi rasul, pemberi petunjuk.[2]

 

  1. B.                                 Subtansi, Misi Para Rosul dan Nabi

Subtansi utama para Rasul ialah menanamkan kepercayaan yang sejati mengenai keesaan Allah swt.Semua Nabi dan Rosul mengajarkan dan menuntun ummatnya untuk mengetahui dan menyakini bahwa pencipta alam semesta adalah Allah swt.

Ajaran yang dibawa Rosul semenjak Nabi Adam as hingga kepada Nabi Muhammad saw.memiliki kesamaan.Mereka mengajarkan bahwa tiada tuhan melainkan         Allah swt.demikian juga mereka menyerukan kepada umatnya untuk menyerahkan diri dan jiwa secara utuh kepada Allah swt. Agar memperoleh ketentraman hidup didunia dan akhirat. Ajaran menyerahkan diri sepenuhnya ini dikenal dengan istilah islam.

Essensi ajaran yang di sampaikan para Nabi dan Rasul utusan Allah saw adalah mengajak manusia agar beriman kepada Allah,Tuhan Yang Esa dan menyerahkan diri kepada-Nya secara total. Demikianlah ajaran para nabi sejak nabi adam sampai nabi Muhammad yang sama-sama mengajak semua orang menjadi orang islam.

Letak kesatuan misi para Rosul, yaitu usaha untuk menyerukan keesaan allah sebagai landasan pokok untuk menuju perbaikan umat manusia dalam segala aspek kehidupan.menyeru dan mengajak manusia kepada kebenaran, memerintah manusia melakukan kebajikan, melarang atau mencegah dan menghilangkan segala bentuk kemungkaran dari seluruh aspek kehidupan manusia dan masyarakat.

  1. C.                         Tugas Pokok dan Ruang Lingkup Dakwah Para Rosul:
    1. Dakwah Nabi Nuh AS

Tentang dakwh Nabi Nuh dalam Al Qur\’an diungkap dalam satu surat lengkap, yaitu surat Nuh juz 29. Dalam surat tersebut dikisahkan kepada kita tentang sebagian dari metode dakwah, prioritas dakwah, dan         kesabaran beliau berkhidmat untuk kaumnya dalam waktu yang lama.

Prioritas dakwah beliau adalah meluruskan akidah umat, mayoritas waktu beliau difokuskan untuk membenahi permasalahan akidah, mengajak umatnya untuk bertakwah kepada allah, dan setia kepada dirinya. Berbagai metode telah beliau pakai. Kadang              kadang dengan cara mengingatkan bahaya pembangkangan, kadang              kadang menyampaikan berita gembira kepada orang yang taat. Pada saat tertentu beliau bersikap keras, saat yang lain beliau berlaku lemah lembut.

Umur nabi sepanjang yang kita ketahui adalah umur nabi nuh yang hidup selama seribu tahun kurang lima puluh tahun(950 tahun). Allah berfirman:yg artinya           ..

\”dan sesungguhnya kami telah mengutus nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal bersama mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpah banjir besar, dsn mereka adalah orang-orang yang dzalim.           

Kesabaran nabi Nuh dalam berdakwah adalah kesabarannya dalam menghadapi umatnya yang tak mengubris ajakann, peringatan serta seruanya, bahkan pemimpin kaumnya ketika berjalan melewati nuh, mengejeknya. Bukan hanya anaknya kesabarannya pun berlaku karna anak kandungnya pun ikut mengingkari beliau.[3]

  1. Dakwah Nabi Hud AS

Al Qur\’an memberikan beberapa informasi tentang metode dakwah nabi Hud kepada kaumnya, dan menyebutkan beberapa ucapan beliau yang dilontarkan kepada kaumnya. Nabi Hud menggunakan metode komunikasi yang jitu kepada mereka. Beliau berusaha untuk mencari titik persamaan yang sebanyak-banyaknya dengan umatnya dengan mengingatkan prestasi-prestasi masa lalu kaumnya. Seperti Allah SWT dalam firman-NYA.[4]

  1. Dakwah Nabi Sholeh AS

Dakwah utama nabi Sholeh adalah tauhid sebagaimana nabi yang lain. Beliau datang untuk meluruskan presepsi umatnya tentang asal-usul penciptaan dan tugas mereka dimuka bumi. Allah SWT. Berfirman, yg artinya:

\” dan kepada kaum tsamud(kami utus) saudara mereka sholeh. Sholeh berkata: \” hai kaumku, sembahlah allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selai Dia. Dia yang telah menciptakan kamu dari bumi(tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-NYA, kemudian bertobatlah kepada-NYA, sesungguhnya tuhanku amat dekat (rahmat-nya) lagi memperkenankan (doa hamba-nya).           

Nabi Shaleh sangat menguasai sejarah umatnya dan menggunakanya demi kemaslahatan dakwah. Beliau menguatkan kebesaran dan kejayaan bangsanya pada masa lalu yang pernah memimpin dunia setelah kaum           ¹ Ad. Kejayaan tersebut karena kedekatan mereka dengan ajaran Allah dan tidak berbuat semena-mena dibumi, manakalah mereka menjauh kehancuran pun terjadi.

  1. Dakwah Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim dalam masa kenabiannya, banyak mengalami cobaan berat, tetapi beliau selalu tegar dan penuh dengan keyakinan. Allah SWT. Memerintahkan kepadanya untuk membangun ka\’bah. Yang kemudian tempat ini menjadi         pemersatu bangsa arab. Ia adalah seseorang muslim; yakni orang yang menyerahkan jiwanya kepada Allah swt.

Al Qur\’an tidak menyebutkan kapan Ibrahim wafat dan hubungannya dengan kaumnya         tetapi kisah tentang Ibrahim terfokus pada biografi hidup beliau yang patut dijadikan contoh, cobaan yang beliau alami dan bagaimana kesabaran beliau mengahadapinya dan kemuliaan allah dan kemuliaan allah buatnya selalu menolongnya dan mengabulkan doanya.

Ajaran dasar nabi Ibrahim yaitu prinsip tauhid ( mengesakan allah) ynag kemudian diwasiatkan keanak cucunya. Berarti nabi Ibrahim mendakwakan ketauhidannya kepada anaknya. Nabi Ibrahim bahkan menjelaskan kepada anak cucunya bahwa agama yang ajaran dasarnya \” penyerahan diri ( islam) kepada Allah SWT, dan mengakui tiada tuhan selain Allah           , adalah gama pilihan Tuhan. Nabi Ibrahim berpesan kepada anak cucunya agar beruasaha mati dalam keadaan islam. Firman allah menjelaskan sebagai berikut:

\” dan Ibrahim         telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian ya\’kub. Ibrahim berkata: hai anak- anak ku! Sesungguhnya allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati dalam keadaan memeluk agama islam           ..

Nabi Ibrahim adalah orang yang lurus, artinya jauh dari syirik dan jauh dari kesesatan dia juga adalah orang muslim;artinya orang yang menyerahkan diri kepada Allah swt. Semata.[5]

  1. Dakwah Nabi Luth AS

Nabi Luth megajak umatnya untuk         meyembah allah dan melarang untuk berbuat maksiat dan kemesuma yang telah tersebar luas di kalangan mereka.kaum nabi luth mendustakan luth dan rencana mengusir nabi luthdari negri mereka sambil menantang agar didatangkan adza.allah menyelamatkan nabi luth dari rencana jahat mereka da allah mebinasakan mereka dengan mengirimka hujan batu kepada mereka dan allah berfirman dalam surat al-a           raaf ayat 80-84.

Artinya (kami juga telah mengutus)luth(kepada kaumnya).(ingatlah)tatkala dia berkata pda kaumnya; \”mengapa kaamu mengerjakan perbuatan fahisyah.itu ,yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (didunia ini) sebelummu? \”(80).sesungguhnya ksmu mendatangi laki-laki untuk melepaskan nafsu mu ( pada mereka),bukan kepada wanita,malah kamu ini adalah kaum yang melampui batas(81).jawab kaumnya tidak lain mengatakan: \”usirlah mereka         (luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tertinggal ( dibinasakan) (83). Dan kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu (84).

 

  1. Dakwah Nabi Yusuf AS

Al Qur\’an tidak menjelaskan kepada kita tentang rincian dakwah nabi Yusuf. Yang ada hanyalah isyarat-isyarat. Seperti firman allah .:Tentang yusuf, Al Qur\’an telah terfokus pada biografi hidup beliau. Kisah dimulai dengan kedengkian saudara-saudaranya kepadanya lalu melakukan makar terhadapnya. Kemudian cerita tentang cobaan yang dialami oleh beliau dimasa mudanya. Kisah yusuf adalah symbol :emuda yang taqwa dan sabar. Kehidupan penuh dengan pelajaran yang sangat baik untuk dipetik. Ketika mengakhiri surat yusuf ayat 111.

Yang artinya: \” sesungguhnya pada kisah-kisah itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur\’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan ( kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk da rahmat bagi kaum yang beriman.[6]

  1. Dakwah Nabi Syu\’aib AS

Nabi Syu\’aib berdakwah kepada kaumnya agar menyembah allah, meninggalkan kemungkaran dan tidak berbuat kerusakan dimuka bumi, allah berfirman dalam surat Al a\’raaf: 85-87.

Kaum nabi Syu\’aib menanggapi dakwah nabinya dengan mengolok-olok. Melihat seperti itu, nabi syu\’aib menyikapinya dengan tenang dan lembut, dan mengingatkan kepada mereka nasib kaum sebelum mereka yang mendustakan kenabian. Allah berfirman: dalam surat Hud 87-90.

  1. Dakwah Nabi Musa As

Nabi Musa iutus untuk bani Israil. Ia tumbuh dirumah Fir\’aun, dan setelah dewasa ia angkat oleh allah menjadi nabi dan diturunkannya kepadanya taurat. Dalam dakwahnya ia dibantu oleh saudara-saudaranya: Harun as.dan juga dibekali dengan beberapa mukjizat. allah SWT.berfirman: dalam surat al-Qashash: 29-35.

Allah memerintahkan Musa dan Harun untuk berangkat menemui fir\’aun dan mendakwahinya dengan kata-kata yang lembut.Allah berfirman: dalam surat thaha: 43-44.

Tentang isi dialog antara Musa dan Harun dengan fir\’aun dapat dilihat pada surat thaha ayat 49-64,surat al-Qashash ayat 36-40,dan surat as-Syu\’ara\’ ayat 18-21.Secara garis besar dialog tersebut berbicara tentang hakikat ketuhanan yang saat itu sudah hilang,bahkan fir\’aun dengan kesombongannya menobatkan dirinya sebagai tuhan.Masyarakat saat itu menganggap bahwa fir\’aunlah Tuhan mereka.Ketika Musa datang dan membawa ajaran sebenarnya tentang ketuhanan dengan dibuktikan oleh beberapa mukjizat yang diberikan Allah kepadanya,Fir\’aun dan para pembesarnya menganggap bahwa Musa menggunakan sihir         untuk meruntuhkan kekuasaan mereka dan mengusir mereka dari negeri mereka.Untuk melenyapkan pengaruh Musa,akhirnya Fir\’aun yang dibisiki oleh para pembesarnya memutuskan untuk memanggil tukang sihir bayaran.

Sampai pada hari yang ditentukan,terjadilah pertarungan antara tukang sihir Fir\’aun dengan mukjizat Musa.Allah memenangkan musa dan bahkan membuat tukang sihir tersebut tunduk dan beriman kepada Musa.Allah berfirman: dalam surat thaha 70-73.

Di saat merasa sengsara dengan azab yang diturunkan Allah kepada mereka,akhirnya mereka datang menemui Musa meminta agar ia memohon kepada Allah supaya mencabut azab yang diturunkan-Nya.Mereka berkata: \”Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu )mereka pun berkata:           Hai Musa,mohonkanlah untuk kami kepada tuhanmu dengan (perantaraan)kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu.Sesungguhnya jika engkau dapat menghilangkan azab itu dari pada kami,pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani israil pergi bersamamu* Maka setelah kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya,tiba-tiba mereka mengingkarinya.

Kemudian Allah memerintahkan Kepada Musa agar membawa orang-orang yang beriman keluar dari Mesir.Melihat aksi tersebut Fir\’aun dan tentaranya membuntuti mereka.Allah berfirman: dalam surat a\’raaf: 134-135.

Setelah peristiwa pengejaran Fir\’aun dengan tewasnya Fir\’aun dan bala tentaranya di laut Merah,Musa mulai hidup dengan kaumnya bani Israil. Banyak cobaan yang dihadapi Nabi Musa menghadapi kaumnya.Mereka menyembah anak lembu,menyakiti Musa dengan kata-kata yang tidak senonoh,meminta kepada Musa agar menampakkan sosok Allah secara nyata dan akhirnya mereka disambar oleh halilintar dan kemudian mereka dihidupkan kembali oleh Allah.

  1. Dakwah Nabi Daud AS

Nabi Daud dalam berdakwah dibekali oleh Allah dengan kitab Zabur.selain itu,beliau juga memiliki suara yang indah,dapat menundukkan besi,Allah tundukkan gunung sehingga bertasbih bersama Daud,begitu juga burung,Allah kukuhkan kerajaannya dan Allah berikan kepadanya hikmah yang berbentuk kesempurnaan ilmu dan ketelitian amal perbuatan.Tetapi Al-Qur\’an tidak menjelaskan secara rinci bentuk dakwah Nabi Daud dan bagaimana sikap kaumnya terhadap dakwah beliau.

  1. Dakwah Nabi Sulaiman AS

Al-Qur\’an juga tidak menjelaskan tentang dakwah Nabi Sulaiman dan respons masyarakatnya terhadap dakwah itu.Yang disebut dalam Al-Qur\’an adalah keistimewaan dan mukjizat yang diberikan Allah kepada Sulaiman. Di antara keistimewaan itu adalah kerajaan yang besar,tunduknya angin dan setan kepada perintahnya,dan dia mengetahui bahasa binatang.

Hal lain yang disebut Al-Qur\’an adalah metode dakwah beliau dengan menggunakan surat untuk mengajak Ratu Saba\’ agar memeluk agama islam.Beliau memanfaatkan kerajaan besar beliau untuk memandu rakyatnya melaksanakan perintah Allah SWT.

  1. Dakwah Nabi Isa AS

Sebelum Nabi Isa sebenarnya masih ada Nabi-nabi lain, seperti Nabi Ayyub,Yunusndan lain-lain,kami disini hanya mengambil sampel.

Kelahiran Nabi Isa adalah satu diantara Kekuasaan Allah. Allah menurunkan kepadanya kitab injil dan berdakwah di kalangan umatnya untuk menauhidkan Allah. Karena ketegaran beliau berdakwah,umat beliau yang tidak senang akhirnya merencanakan maker ke atas beliau,meskipun mukjizat tentang kenabian beliau sangat banyak mereka saksikan. Allah selamatkan Nabi Isa dan ia diangkat ke langit dan menurut hadis-hadis mutawatir ia akan dibangkitkan kembali pada akhir zaman.

  1. Gambaran Umum Seputar Perjalanan Dakwah Sebelum Nabi Muhammad SAW

Bagi orang yang mengamati perjalanan dakwah Nabi sebelum Muhammad SAW.akan menemukan beberapa ciri umum, di antaranya:

1.Semua Nabi memiliki kesamaan ajaran,yaitu mengajak untuk menauhidkan Allah SWT.,memerangi kekufuran dan kemusyrikan,mengajak untuk berbuat taat, dan melarang manusia untuk melakukan perbuatan yang diharamkan.Semua mereka mengajak umatnya untuk taat kepada Allah SWT.Allah SWT berfirman: \”Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim,Ishak,Ya\’qub,dan anak cucunya,Isa,Ayyub,Yunus,Harun,dan Sulaiman.Dan kami berikan Zabur kepada Daud (163).Dan (kami telah mengetus) rasul-rasul yang sungguh telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu,dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu.Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung (164). (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan memberi peringatan         agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu.Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

2. Risalah-risalah sebelum Nabi Muhammad bersifat mahaliyyah (hanya untuk kawasan tertentu).Setiap rasul tersebut diutus untuk kaum tertentu.Risalah mereka bertujuan untuk memberikan solusi yang dibutuhkan pada masanya,memenuhi kebutuhan masyarakat saat itu yang masing-masing memiliki kebutuhan khas dan tuntutan yang berbeda.Allah berfirman:

\”Untuk tiap-tiap umat di antara kamu kami berikan aturan dan jalan yang terang.           Dalam ayat yang lain Allah berfirman:

\”Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan.           

Kesesuaian antara risalah Nabi dengan kebutuhan masyarakat tempat turunnya risalah merupakan kelebihan dari risalah tersebut dan bukan merupakan aib atau kekurangan.

3. Sunatullah dalam dakwah pada masa silam selalu mengatakan bahwa kemenangan pada akhirnya akan selalu berpihak kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang kafir akan dibinasakan.Allah berfirman: dalam surat al-an\’am 42-44.

4. Dalam mengungkapkan tentang sejarah perjalanan para Nabi dan rasul dengan kaumnya,Al-Qur\’an al-Karim menceritakannya dengan gaya bahasa yang bervariasi kadang-kadang mengungkapnya dengan rinci dan ada juga yang ringkas,ada pengulangan cerita tertentu pada surat-surat yang lain,dan ada penekanan tertentu pada perjalanan hidup para nabi dan rasul dan karakteristik mereka,kadang-kadang menggunakan metode dakwah mereka,di tempat yang lain mengungkapkan tentang sarana yang dipakai oleh para rasul.Begitulah hikmah dariAllah dalam menceritakan kehidupan dakwah para rasul-nya.Yang paling penting dilakukan oleh para da\’I menyikapi cerita dakwah para nabi adalah berusaha untuk mengonsentrasikan diri menggali manfaat dan pelajaran dari cerita yang diungkap oleh Allah tersebut,bukan mengarahkan perhatiannya untuk mencari hal-hal yang tidak diungkap oleh Al-Qur\’an dan Sunah dengan mencari bumbu cerita dari referensi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaran ilmiahnya.Perlu kita yakini bahwa apa yang diungkap oleh Allah dan rasulnya sangat cukup bagi kita buat mengambil pelajaran dari cerita tersebut.

5. Sudah menjadi sunatullah bahwa setiap rasul dibantu oleh Allah dengan mukjizat agar orang menjadi beriman dan orang yang tidak mau beriman telah sampai kepada mereka hujah. Unta Nabi Shaleh,tongkat Nabi Musa, dan mukjizat Nabi Isa adalah beberapa contoh mukjizat para nabi.Tetapi mayoritas mukjizat yang diberikan kepada para nabi sebelum Nabi Muhammad bentuknya hissiyyah (dapat dilihat langsung dan dirasa oleh indra).Ciri mukjizat hissiyyah adalah ia habis pada waktu kejadian saja dan tidak dapat disaksikan kecuali oleh orang yang ada pada waktu kejadian.Berbeda dengan mukjizat Nabi Muhammad SAW.yaitu Al-Qur\’an, ia berlaku sampai akhir zaman.Imam Suyuthi berkata:           Ketahuilah bahwa mukjizat adalah perkara yang terjadi di luar kebiasaan orang banyak,disertai tantangan dan tidak dapat ditandingi.Mukjizat dapat berbentuk hissiyyah (nyata) dan bisa juga aqliyyah.Kebanyakan mukjizat bani Israil adalah hissiyyah dan mukjizat umat Muhammad adalah aqliyyah.Karena syariat Islam dirancang agar         tetap up to date sampai akhir zaman,maka mukjizat aqliyyah adalah yang paling pas agar para ilmuan dapat menyaksikan mukjizat tersebut.

6. Grafik         penerimaan dakwah oleh umat sebelum Nabi Muhammad cukup variatif,antara naik dan turun.Dakwah tidak diterima secara mutlak,dan tidak selalu ditolak.Inilah sunatullah dalam kehidupan.Andaikan Allah menghendaki,Dia mampu untuk menjadikan orang menerima dakwah semuanya.Tetapi dengan hikmah-Nya,pertarungan antara kebaikan dan kejahatan akan abadi,dan cobaan-cobaan di jalan dakwah baik bagi da\’I maupun mad\’u akan terus berlangsung agar terseleksi mana orang yang baik dan mana orang jahat,dan mana orang yang layak untuk menempati neraka.Allah berfirman:

\” Jikalau Tuhanmu menghendaki,tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu,tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat (118),kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka.Kalimat Tuhanmu (keputusan-nya) telah ditetapkan:sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka jahannam dengan jin dan manusia(yang durhaka)semuanya(199)           .

Secara umum,para nabi sebelum Muhammad berdakwah dengan dua pendekatan:pertama,dakwah kultural,hidup bersama masyarakat dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari mereka yang didakwahi.Yang masuk dalam katagori pertama di antaranya adalah Nabi Nuh,Hud,Shaleh,Ibrahim,Luth,Syu\’aib,Musa, Harun,Isa;kedua,dakwah structural, mereka menjadi Nabi sekaligus menjadi penguasa.Yang masuk katagori adalah Nabi Yusuf,Daud,dan Sulaiman.

  1.         IV.                                                                                         KESIMPULAN

Kesatuan tugas dan asas tentang keesaan allah benar-benar disampaikan oleh para utusan Allah swt. Kepada umat manusia pada masa dan zamannya masing-masing. Seperti firman allah yang menjelaskan tentang hal ini:

\”dan sesungguhnya kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rosul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan( yang cukup), lalu kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan kami merasa berkewajiban menolong orang-orang mukmin           .

Rasul adalah manusia yang diutus untuk mengajarkan kalam Allah tersebut. Seperti yang dikatakan dalam firman-Nya dalam surat al Ghaasyiyah/88:21-22, \”Fadzakkir innamaa anta mudzakkir, lasta           ¹ alaihim bi mushaithir           , Sampaikan ajaran (Tuhan) karena sesungguhnya engkau orang yang menyampaikan ajaran, dan engkau bukanlah orang yang ditugasi untuk menguasai mereka. Dan ayat senada ada pada QS 87:9, yaitu Nabi s.a.w. diperintah untuk menyampaikan ajaran, karena ajaran dari Tuhan itu bermanfaat bagi manusia.

Para nabi adalah orang-orang yang menjadi rasul, pemberi petunjuk (Haad), dan siapa saja yang mengambil jalan para nabi atau ahli waris para nabi. Mereka bukan hanya mencintai dan menegakkan kebenaran, tetapi juga mengajarkan kemanusiaan dengan ke-teladanan dan ajaran. Di dalam Al Quran maupun Hadis, tidak ada pembedaan definisi antara nabi, rasul, dan haad. Sebutan-sebutan itu tergantung peran yang dilakukannya. Seperti ayah dan suami. Ia disebut ayah jika yang diperankan adalah ayah dari anak-anak hasil perkawinannya. Pada saat yang lain ia disebut sebagai suami jika peranan yang dimaksud sebagai pasangan sah dalam perkawinan. Begitu juga dengan kenabian. Dia disebut nabi bila perannya adalah orang yang menerima berita paripurna dari Tuhan. Dan dia disebut rasul bila dia mengemban misi penyelematan umat manusia.

 

  1.                          V.                                                                                         PENUTUP

Demikian makalah ini kami susun. Namun kami kira apa yang coba kami coba paparkan ini masih jauh dari kesempurnaan. Itu semua semata karena kelemahan kami sebagai manusia biasa yang masih dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, kami selaku pemakalah mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kemajuan yang akan datang. saya ucapkan banyak terima kasih atas peran sertanya.

 

DAFTAR PUSTAKA

Nurwahid Hidayat. Pengantar Sejarah dakwah Rahmat Semesta: UIN Syarif Hidayat, Jakarta.

Aminudin Sanwar. Sejarah. Rasail: Semarang, 2005

http://blog.re.or.id/tauhid-inti-dakwah-para-rasul-aqidah.htm

Rangkuman cerah bpk. Akhmad chodjim

 

 

 

 


[2] Rangkuman cerah bpk. Akhmad chodjim

[3] Nurwahid Hidayat. Pengantar Sejarah dakwah Rahmat Semesta: UIN Syarif Hidayat, Jakarta.

 

[4] Surat Al           ¹ Araf:66-72

[5] Aminudin Sanwar. Sejarah. Rasail: Semarang, 2005

 

[6] Surat Yusuf:111

Published by dloen

Aku Fadlun, Anak pertama dari 4 bersaudara, kelahiran Indramayu, 19 Juni 1992. punya cita- cita dan mimpi menjadi orang hebat. menempuh pendidikan kuliyah di UIN Walisongo Semarang, besar harapan bisa mengubah perekonomian keluarganya di masa depan.