Renungan Saat Pengambilan Data di PAYAHE – CELOTEH SI DLOEN

Renungan Saat Pengambilan Data di PAYAHE

KOMSOS- Hari Pertama
Payahe, 3-03-14

Berusaha, mencoba dan bersabar

Berharap selalu diberi kemudahan dan kelancaran disetiap aktivitas

“Tim KOMSOS kita besok pagi terpaksa harus dibagi 2 tim, tim satu yang terdiri dari Praka Mar Danna M, Kopda Hamzah L, Briptu Mustari Ghani, Sertu M. Najar, Safrudin, Fadlun, dan Chalimatus Sadiyah dan selebihnya masuk di tim dua. Yang masing-masing akan ditempatkan didaerah payahe dan bukit durian dan semoga besok kita diberi kelancaran saat pencarian datanya”. Ucap Dantim KOMSOS Ipda Budi Suryono.
Malam inipun kami berusaha tidur lebih cepat setelah apel malam, kami berharap bisa menjadi bekal tenaga esok dilapangan dan dalam hati kami pun berdoa mudah-mudahan bisa lancar dan mendapat tanggapan baik dari masyarakat nanti. Maklum tim kami baru akan melaksanakan tugas untuk yang pertama kali selama berada di loleo, kec. Oba tengah kepulauan tidore ini setelah satu minggu kami duduki.
PAYAHE MENYAMBUT DENGAN HANGAT, tak terasa sudah perjalanan beberapa mil jauhnya yang kami tempuh, walau sempat mual dan pusing saat dimobil rupanya terbayar dengan senyum dan sapaan yang hangat dari kepala desa payahe. Dan untuk pertama kami dari tim dua mengutarakan maksud dan tujuan kami datang didaerah tersebut, Praka Mar Danna M menjelaskan bahwa kami dari Tim KOMSOS- EKSPEDISI NKRI 2014 Koridor Maluku dan Maluku Utara yang dalam hal ini mencari data demi kesejahteraan masyarakat daerah Payahe. beberapa saat kemudian kami digiring ketempat penginapan milik Pak kadir selaku Sekdes dan diberikan kesempatan untuk menaroh semua barang bawaan. Setelah itu dilanjutkan untuk berkunjung kebeberapa pusat informasi seperti Kantor Kecamatan dan PUSKESMAS Desa Payahe Kec. Oba Tengah.
Data tentang kependudukan, ekonomi masyarakat, pendidikan sudah bisa kami kantongi dengan cepat tanpa kendala dari kantor kepala desa. Pukul 11.00 Wib, kami masih harus mengunjungi Puskesmas untuk beberapa pertanyaan seputar kesehatan masyarakat dan fasilitas umum yang ada di sana. Namun, Allah SWT. Rupanya menguji tim kami, diantara rasa lapar dan letih pihak Puskesmas menolak kedatangan kami, secara halus dan tegas mereka menolak untuk kami mintai data, Bpk. Amrullah selaku promosi kesehatan terlihat diraut wajahnya kekhawatiran dan setelah proses lobi yang lumayan lama antara Mahasiswa yang terdiri dari Fadlun, Chalimatus Sadiyah dan Safrodin yang terus mencoba meyakinkan yang akhirnya beliau mengizinnkan dan berkenan untuk diwawancarai oleh tim KOMSOS. Dan kami mengerti sekarang apa yang menjadi alasan beliau menolak, ternyata pihak Puskesmas khawatir bahwa kami akan mengekspos dan memanipulasi data selanjutnya untuk kepentingan beberapa orang menyerahkannya kemedia untuk menjatuhkan nama Puskesmas dan beberapa pekerja yang ada disana. Adapun hal menarik lain yang bisa kami dapat adalah informasi tentang penyakit terbanyak yang diderita masyarakat sekitar tergantung dari musim di daerah tersebut. Seperti yang disampaikan oleh dokter Ayu selaku dokter umum Puskesmas. “disini, jumlah paling banyak yang diderita adalah saluran pernafasan. Tapi bisa jadi kalau musim buah semua masyarakat terkena diare dan itu tidak pandang bulu bisa anak kecil, remaja ataupun orang tua ka” tuturnya dengan antutias saat kami dari Tim KOMSOS bertanya seputar penyakit yang paling sering di keluhkan masyarakat daerah Payahe.
ANCAMAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA PAYAHE, Memasak memakai tungku bambu ternyata yang menjadi ancaman saluran pernafasan masyarakat sekitar, karena mau tidak mau keadaan itu rupanya sulit dihentikan. Mereka merasa ringan dan tidak terlalu terkena beban biaya hidup tinggi karena hanya bermodal kayu bakar dan sedikit minyak tanah. Maklum saja di Payahe 87 % masyarakatnya bertani dan nelayan, hingga tak ada yang terlalu mengambil resiko untuk memasak memakai kompor apalagi gas Elpiji bukan karena barangnya yang mahal tapi boros dan juga susah didapat.
ALHAMDULILLAH, SABAR MEMBAWA BERKAH. Ibu Imah datang tepat saat proses pengumpulan data Tim KOMSOS selesai, beliau menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah dan bersedia menjamu kita sekalian. Alangka bahagia hati semua rekan Tim setelah beberapa waktu lamanya mereka saling menahan diri untuk istirahat dan makan siang. Semua kerja keringat terbayar sudah. Alhamdulillah, kesabaran tim KOMSOS rupanya membawa berkah. Allah berbaik hati dengan mengirimkan mie, ikan, gabu-gabu dan es the manis lewat kemurahan hati Ibu Imah, mantap abis, karena gratis pula.
14.10 Wib, semua rekan tim berpamit pulang kepenginapan dan selanjutnya kegiatan masing-masing diserahkan per-orangan. Diantaranya ada yang langsung membersihkan diri dengan mandi, ada juga yang sholat Dluhur dan tak jarang banyak yang langsung berebah diatas kasur tanpa melepas pakaian lapangan yang tadi dipakai saat pengumpulan data sesaat tiba di penginapan.

Published by dloen

Aku Fadlun, Anak pertama dari 4 bersaudara, kelahiran Indramayu, 19 Juni 1992. punya cita- cita dan mimpi menjadi orang hebat. menempuh pendidikan kuliyah di UIN Walisongo Semarang, besar harapan bisa mengubah perekonomian keluarganya di masa depan.