satu.
Dia yang menyakiti
Tuhan .
Apa yang sebenarnya terjadi
Terasa rendah diri ini
Terasa sudah tak ada artinya lagi
Bak seperti sampah
Terhempaskan………
Hingga…
Ke egoisan telah menjalar tubuhku
Keangkuhan tlah menghipnotisku
Dan rasa kecewa sudah terlanjur memanasiku
Salahkah q membencinya
Salahkah q bila kini tak ingin mengenalnya
Salahkah bila q ingin membalas rasaku
Kepadanya yang pernah menyakiti
Kepadanya yang selalu membohongi diri ini
Kepadanya yang mengotori kepercayaan hati
Dan menduakan cinta ini.
dua.
juni
Juni, hadir kembali
Meluluh lantakan hati
Bagai dusun yang terhempas sunami
Merata, hingga tak tersusun lagi bangunannya
Begitulah ruakan didalam hati ku
Yang pernah tersakiti, tergores perih,,,,,
Dengan setengan kesadaran yang tersisa
Q pastikan memilih, bercampur dendam yang menyala
Kembali, menerima cintanya lagi
Kepada sosok yang pernah mendua
Ku pikir, aku akan puas
Disaat nanti semua lukaku terbalaskan
Ku harap dia akan merasakan
Betapa pedih dan terlukanya diri ini
Disaat dia mulai mencintaiku kembali
coba dikirim ke media, dlun …
bagus kog puisiinya 🙂
ga akh cyanx…..
ga pede ikh….
mksh njjiih atas pujiannya.
Ralat: Erie Kotak, bukan Arie Kota. Twitternya Djenar: @djenarmaesaayu.Luar biasa, salelu segar dalam memaparkan. [] Reply:October 24th, 2011 at 13:55terima kasih ralatnya. eh tulislah tentang teater kesukaanmu itu, merdeka! merdeka! :))[] Reply:October 24th, 2011 at 16:11Tulis nggak ya? Arogansinya menciptakan dikotomi, antara ditulis dan tidak ditulis. ;D[] Reply:October 25th, 2011 at 00:55sebagai sebuah pembelajaran sih, boleh juga ditulis. gaya sampeyan kan pas tuh buat nulis yang seperti itu
Nitish@ maksudy apa ya?? maaf dloen gak paham nch!
mkshhhhhhhhhhhhhhh