Contoh-contoh puisi

satu.

    Dia yang menyakiti

Tuhan     .

Apa yang sebenarnya terjadi

Terasa rendah diri ini

Terasa sudah tak ada artinya lagi

Bak seperti sampah

Terhempaskan………

 

Hingga…

Ke egoisan telah menjalar tubuhku

Keangkuhan tlah menghipnotisku

Dan rasa kecewa sudah terlanjur memanasiku

 

Salahkah q membencinya

Salahkah q bila kini tak ingin mengenalnya

Salahkah bila q ingin     membalas rasaku

 

Kepadanya yang pernah menyakiti

Kepadanya yang selalu membohongi diri ini

Kepadanya yang mengotori kepercayaan hati

Dan menduakan cinta ini.

dua.

juni

Juni, hadir kembali

Meluluh lantakan hati

Bagai dusun yang terhempas sunami

Merata, hingga tak tersusun lagi bangunannya

 

Begitulah ruakan didalam hati ku

Yang pernah tersakiti,     tergores perih,,,,,

 

Dengan setengan kesadaran yang tersisa

Q pastikan memilih, bercampur dendam yang menyala

Kembali, menerima cintanya lagi

Kepada sosok yang pernah mendua

 

Ku pikir, aku akan puas

Disaat nanti semua lukaku terbalaskan

Ku harap dia akan merasakan

Betapa pedih dan terlukanya diri ini

Disaat     dia mulai mencintaiku kembali

 

Published by dloen

Aku Fadlun, Anak pertama dari 4 bersaudara, kelahiran Indramayu, 19 Juni 1992. punya cita- cita dan mimpi menjadi orang hebat. menempuh pendidikan kuliyah di UIN Walisongo Semarang, besar harapan bisa mengubah perekonomian keluarganya di masa depan.

6 replies on “Contoh-contoh puisi”

  1. Ralat: Erie Kotak, bukan Arie Kota. Twitternya Djenar: @djenarmaesaayu.Luar biasa, salelu segar dalam memaparkan. [] Reply:October 24th, 2011 at 13:55terima kasih ralatnya. eh tulislah tentang teater kesukaanmu itu, merdeka! merdeka! :))[] Reply:October 24th, 2011 at 16:11Tulis nggak ya? Arogansinya menciptakan dikotomi, antara ditulis dan tidak ditulis. ;D[] Reply:October 25th, 2011 at 00:55sebagai sebuah pembelajaran sih, boleh juga ditulis. gaya sampeyan kan pas tuh buat nulis yang seperti itu

Comments are closed.