Santri yang kedengaranya hanya seseorang yang sedang menimbah ilmu, belajar mengaji, membaca kitab, berpakaian agamis, serta yang mengikuti peraturan-peraturan yang sudah disediahkan, berbeda dengan santri dialhikmah o2 benda, disana disediakan pula beberapa fasilitas yang menunjang perkembangan keilmuan mereka, karena bukan hanya sebagai santri tapi memiliki sisi ganda yaitu sebagai pelajar juga, khususnya di ma alhikmah 02, disana ada beragam spesifikasi dari computer, bahasa inggris, tatabusana, perikanan, hingga pengelasan, belum lagi dari pihak sekolah membuka peluang untuk pelajarnya menjadi seorang bloger. Disitulah diperkenalkan dengan media, yang dahulunya santri yang tertutup hingga mengerti tentang perkembangan dan berita diluar, namun yang menjadi unik ada beberapa dari santri yang bersetatus sebagai pelajar ini juga menjadikan bloger sebagai ajang untuk mengeluarkan isi hati, bahkan dijadikan sebagai luapan kekesalan mereka.
Sedangkan Pengurus, yang dianggap sebagai tangan kanan seorang kiyai ini sebagai monster yang menakutkan oleh para santri, yang membuat berbagai dalih yang kemudian menjadi sesuatu peraturan yang dianggap wajib untuk dipatuhi dan diikuti. Dan disitulah dimulainya konflik batin seorang santri bila tidak sepaham dengan pengurus. Pengurus dengan mudah berkata apapun sesuai yang diinginkan hatinya, berbeda dengan santri yang mencoba hati-hati untuk tidak ambil resiko banyak bila berbicara, karena akan runyam masalahnya bahkan bisa di cap sebagai pemberontak.
Untuk itulah ketika dikawasan santri alhikmah 02 benda, dimulainya ada pelatihan blog bisa membantu beberapa diantara mereka merasa puas karena bisa menulis sesuka hatinya tanpa ada perasaan takut ataupun yang lainnya, mereka menulis dengan alasan untuk bisa bebas berjarya sama halnya bila melihat dari status blognya iecha, yang mencetuskan kekecewaannya pada (9/4 ) lewat situs blog ini http://iecha.malhikdua.com/2011/04/09/suudzon-pengurus-putri/#comment-36 \”Di mana pengurus yang katanya menjadi tangan kanan Abah? zaman memang berubah. tak lain juga jika adab santri ikut berubah. pengurus yang seharusnya menjadi anutan para santri malah melakukan hal- hal yang di langgar. ex:berbicara dengan lawan jenis di depan umum. memang sih! pengurus juga manusia tapi bagaimana ini? kalo pengurus tahun 2011/2012 ini selalu begini. akankah santri menjadi lebih hakiki?? terkadang mereka tidak sadar atas kesalahnnya, mereka sering sekali melakukan hal- hal yang mejatuhkan martabat pengurus, ex: suudzon, marah, tidur saat santri yang lain mengaji. \” nilai iecha pada dinding blognya . terhadap beberapa pengurus yang dirasanya memakan peraturan yang dibuatnya sendiri , sama dengan kebencian yang ditorehkan oleh santri asal indramayu ini dalam blognya yang \”biar ga ada dloen dialhikmah lagi yang mendapat perlakuan ketidak adilan seperti itu .
yang di pukul lah pake penggaris, di lemparin pot bunga kecil berserta isinya lah
di tepak pake tangan lah pupunya, di dorong jidatnya,,,
akh apalagi izza dan isti yang pernah di tampar, sedangkan yang ketemuan di kelasa aja malem ga di apa2in, aneh bukan? dan itu yang ngebuat q benci ma mereka kemarin dan sampe sekarang.
buat apa adapengurus dalam pondok kalau setiap ada kesalahan bukannya di kasih kesempatan malah di cap hitam ya udah och semuanya bakal mikir tanggung . lagian gunanya pesantren kan wat nata tingkah laku n sikap anak yang nakal dan gak baik,,,
low semuanya di buang, ga di beri pengertian ntar yang nakal bakal seterusnya nakal dong ..
dan di pondok cuman yang baik aja. Demikian tulisan salah seorang santriwati asal indramayu dalam blognya, http://dloen.malhikdua.com/2010/05/17/dloen-dengan-cerita-dan-dunianya/#comments , dan masih banyak lagi pengguna blog alhikmah yang menggambarkan bukan saja isi hatinya melainkan beragam dari yang mulai menyampaikan info sekitar ataupun simakan tentang pelajaran yang ditulis ulang.
MBA DLOEN…………..
damae turut merasakan apa yang mba rasakan…
This piece was cogent, well-wirtten, and pithy.
thanxz a lot of u’r comment guyz..