DETIK

upz, dah berapa detik
dah berapa menit
bahkan mungkin dah ada satu jam bahkan lebih.
kita semua nunggu, kita semua menannti seorang wartawan yang akan meembimbing, dan mengenalkan kita tentang arti jurnalistik sebenarnya.
tapi dari mulai jam setengah 2 sampai saat ini juga, saat waktu telah berganti menjadi jam 4 sosok itu belum juga kunjung datang.
kata bu nung sich mereka yang dinanti itu kesasar, jadi yach dari pada kita nunggunya nganggur beliau memper silahkan kita2 buat ngenet lho, baikkan?

Published by dloen

Aku Fadlun, Anak pertama dari 4 bersaudara, kelahiran Indramayu, 19 Juni 1992. punya cita- cita dan mimpi menjadi orang hebat. menempuh pendidikan kuliyah di UIN Walisongo Semarang, besar harapan bisa mengubah perekonomian keluarganya di masa depan.

7 replies on “DETIK”

  1. salam alaikum adlun. sori jarang mampir ke sini, emang lagi jarang “jalan2” sih 😀 lagi sibuk banget. mas novi aja sampai tak cuekin .. hihihihi

    btw kamu kok juga jarang mampir ke blog hitam ya.. hayoo

  2. thanks yach dah mo berkunjung , yach deh ukh ntar q mo belajar sabarnya ma ukhti ja yach……

Comments are closed.